SURVEI DURASI WAKTU YANG DIBUTUHKAN ATLET JUNIOR BULUTANGKIS PAPUA DALAM MENYELESAIKAN SUATU PERTANDINGAN BULUTANGKIS

SURVEI DURASI WAKTU YANG DIBUTUHKAN ATLET JUNIOR BULUTANGKIS PAPUA DALAM MENYELESAIKAN SUATU PERTANDINGAN BULUTANGKIS

Afif Khoirul Hidayat, S.Pd., M.Or1)

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui durasi waktu yang dibutuhkan atlet junior bulutangkis Papua dalam menyelesaikan suatu pertandingan bulutangkis, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan panduan oleh pelatih bulutangkis Papua dalam menentukan dosis latihan pada setiap tingkatan kelompok umur atlet binaannya.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif tentang durasi waktu yang dibutuhkan atlet junior bulutangkis Papua dalam menyelesaikan suatu pertandingan bulutangkis. Disebut penelitian deskriptif dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian dalam proses pertandingan bulutangkis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai, dan teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan dokumentasi atau pencatatan durasi setiap pertandingan. Skor yang diperoleh dari angket dianalisis dengan menggunakan teknik statistik deskriptif yang dituangkan dalam bentuk presentase. Subjek penelitian ini adalah semua atlet junior yang mengikuti kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V di Kebupaten Merauke Tahun 2016 yang berjumlah 145 atlet. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa scor sheet yang digunakan oleh wasit dalam merekam proses jalannya suatu pertandingan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan satu macam teknik, yaitu analisis deskriptif kuantitatif dengan rumus rata-rata dan persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan oleh atlet bulutangkis Papua untuk menyelesaikan suatu pertandingan bulutangkis, untuk kelompok usia dini putri rata-rata 16.28 menit, usia dini putra rata-rata 22.08 menit, anak-anak putri rata-rata 19.28 menit, anak-anak putra rata-rata 24.12 menit, pemula putri rata-rata 26.13 menit, pemula putra rata-rata 26.50 menit, remaja putri rata-rata 26.21 menit, remaja putra rata-rata 37.59 menit, taruna putri rata-rata 31.50 menit, dan taruna putra rata-rata 47.25 menit.

Kata Kunci: Durasi, Menyelesaikan, Pertandingan, Bulutangkis


PENDAHULUAN
Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di dunia. Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan, dan jenis kelamin. Baik pria maupun wanita dapat memainkan olahraga ini di dalam atau di luar ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan.  Tony  Gric  (1999: 1) mengatakan bahwa, dalam olahraga bulutangkis, shuttlecock tidak dipantulkan ke lantai dahulu dan harus dimainkan di udara, sehingga permainan ini merupakan permainan cepat yang membutuhkan gerak reflek yang baik dan tingkat kebugaran yang tinggi.
Di Indonesia badminton lebih popular disebut dengan nama bulutangkis. Bulutangkis masuk ke Indonesia berkisar antara tahun 1930-1933 melalui berbagai jalur, yaitu dengan dibawa langsung oleh orang-orang Inggris dan Belanda yang berlabuh di Jakarta dan melalui negara-negara jajahan Inggris yang berada di Asia Tenggara yang berdekatan atau berbatasan langsung dengan wilayah Indonesia. Sehingga akhirnya berdirilah perkumpulan bulutangkis di Indonesia dengan nama PORI pada tahun 1974 yang berpusat di Yogyakarta.
Dalam berlatih bulutangkis diperlukan berbagai macam peralatan, Sahri Alhusain (2007: 10-11) mengatakan bahwa peralatan yang dugunkan dalam bulutangkis adalah: net, raket, shuttlecock, sepatu, pakaian dan alat-alat pengaman. Dalam bukunya beliau juga dikatakan bahwa di tengah-tengah lapangan bulutangkis berdiri net dengan tinggi 155 cm di bagian tepi. Net merupakan pembatas berupa jaring yang membentang antara dua bidang permainan dan diikatkan pada tiang. Kedua tiang haruslah kukuh, sehingga net yang dibentangkan tidak akan turun bila ditarik kencang agar lurus. Tinggi net di tengah lapangan adalah 152 cm.
Dalam cabang olahraga bulutangkis, seorang atlet dibagi atas beberapa kategori, yaitu atlet junior, atlet senior dan atlet veteran. Atlet junior adalah atlet bulutangkis yang masuk dalam rentang usia 7-18 tahun. Atlet senior adalah atlet yang memasuki usia 18-40 tahun. Atlet veteran adalah atlet yang memasuki usia 41-tak terhingga.
Atlet bulutangkis junior merupakan atlet yang sedang mengalami pertumbuhan fisik yang sangat pesat, sehingga seorang pelatih dalam menyusun program latihan harus memperhatikan aspek pertumbunan atlet. Seorang pelatih dalam menyusun program latihan harus berdasar pada beberapa hal, seperti usia, perkembangan teknik, perkembangan taktik dan system energi.
Dalam proses pelatihan bulutangkis, system energi dapat diketahui melalui lama waktu yang dibutuhkan atlet untuk menyelesaikan suatu pertandingan bulutagkis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di sekertariat PBSI Provinsi Papua, diperoleh hasil bahwa sampai saat ini belum ada data tentang rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh atlet bulutangkis PBSI Provinsi Papua menyelesaikan suatu pertandingan.
Data tentang durasi waktu yang dibutuhkan atlet bulutangkis PBSI Provinsi Papua untuk menyelesaikan suatu pertandingan sangatlah penting. Salah satu kegunaan data tersebut adalah sebagai dasar atau referensi pelatih-pelatih bulutangkis di Provinsi Papua menyusun program latihan bagi atlet-atletnya.
Berdasarkan uraian permasalahan tersebut peneliti menjadi tergugah untuk mencoba melakukan suatu penelitian dengan judul “Survei Durasi Waktu yang Dibutuhkan Atlet junior bulutangkis Papua Dalam Menyelesaikan Suatu Pertandingan Bulutangkis”. Data yang akan diambil adalah data tentang durasi waktu yang dibutuhkan atlet bulutangkis Provinsi Papua pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V di Kabupaten Merauke Tahun 2016 yang diselenggarakan pada tanggal 31 Oktober sampai dengan 6 November 2016.

METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif tentang durasi waktu yang dibutuhkan atlet junior bulutangkis Papua dalam menyelesaikan suatu pertandingan bulutangkis. Disebut penelitian deskriptif karena “Penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam penelitianya tidak perlu merumuskan hipotesis” (Suharsimi Arikunto, 1997: 291). Disebut penelitian deskriptif juga dikarenakan bertujuan untuk membuat deskripsi mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai, dan teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan dokumentasi atau pencatatan hasil pertandingan. Skor yang diperoleh dari angket dianalisis dengan menggunakan teknik statistik deskriptif yang dituangkan dalam bentuk presentase.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah durasi waktu yang dibutuhkan atlet junior bulutangkis Papua dalam menyelesaikan suatu pertandingan bulutangkis. Durasi waktu bertanding dalam penelitian ini adalah lamanya waktu yang dibutuhkan oleh atlet junior bulutangkis Papua dalam menyelesaikan suatu pertandingan bulutangkis, yaitu kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V di Kebupaten Merauke Tahun 2016.
Populasi Penelitian
Menurut Sutrisno Hadi (1991: 08) populasi adalah semua individu yang akan dikenai generalisasi dari sampel-sampel yang diambil dalam suatu penelitian. Populasi penelitian ini adalah semua atlet junior yang mengikuti kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V di Kebupaten Merauke Tahun 2016 yang berjumlah 145 atlet.
Instrumen Penelitian
Tahapan yang sangat penting dalam proses penelitian ilmiah adalah menyusun alat ukur (instrumen) penelitian sebagai pedoman untuk mengukur variabel-variabel penelitian. Instrumen penelitian adalah skala alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 1998: 150). Skala menurut Saifuddin Azwar (2005: 5) adalah alat untuk mengungkap data yang berupa konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek keribadian individu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa scor sheet yang digunakan oleh wasit dalam menghitung poin pertandingan.
Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan satu macam teknik, yaitu analisis deskriptif kuantitatif dengan rumus rata-rata dan persentase. Sugiyono (2006: 21) statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Dalam penelitian ini, data yang telah diperoleh akan dipaparkan dalam bentuk tabel interval menurut Slameto (2001:186) yaitu dengan rumus masing-masing kelas interval sebagai berikut: Kelas interval 1: M + 1, 5 SD < X, kelas interval 2: M + 0, 5 SD < X ≤ M + 1, 5 SD, kelas interval 3: M – 0, 5 SD < X ≤ M + 0, 5 SD, kelas interval 4: M – 1, 5 SD < X M – 0, 5 SD, dan kelas interval 5: X M – 1, 5 SD, dimana X adalah rentang waktu, M adalah rata-rata dan SD adalah standar deviasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Lokasi, Subjek, dan Waktu
Data mengenai durasi waktu yang dibutuhkan atlet junior bulutangkis Papua dalam menyelesaikan suatu pertandingan bulutangkis diambil dari scoresheet pertandingan bulutangkis Gelora Arafura Cup V di Kabupaten Merauke, yang diikuti oleh tujuh kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat yaitu: Kabupaten Nabire, Kabupaten Mimika, Kabupaten Mappi, Kabupaten Biak, Kotamadya Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Merauke dengan jumlah total 145 atlet junior bulutangkis. Kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V diselenggarakan pada tanggal 31 Oktober sampai dengan 6 November 2016 di Gor Head Sai yang beralamatkan di Jl. Prajurit, Kabupaten Merauke. Berikut adalah pemaparan data hasil penelitian tentang durasi waktu yang dibutuhkan atlet junior bulutangkis Papua dalam menyelesaikan suatu pertandingan bulutangkis:
Deskripsi Data Penelitian
Usia Dini Putri
Kelompok usia dini putri merupakan salah satu nomor kelas yang dipertandingkan dalam kejuaraan bulutangkis resmi di Indonesia, yang diikuti oleh atlet bulutangkis uisa dibawah 10 tahun. Berdasarkan survai yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V, jumlah pertandingan pada kelompok usia dini putri adalah sebanyak 8 pertandingan, dengan rata-rata durasi pertandingan 16.28 menit, durasi pertandingan terlama 30 menit, durasi pertandingan tercepat 10 menit, modus durasi pertandingan 14 menit, median durasi pertandingan 14 menit dan standar deviasi durasi pertandingan 6.51 menit. Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok usia dini putri dipaparkan dalam tebel interval waktu, maka akan tampak sebagai berikut:

Tabel 1. Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Usia Dini Putri
No
Interval waktu (menit)
Jumlah
Presentase
1
26<X
1
12.50%
2
20<X≤26
0
0.00%
3
13<X≤20
4
50.00%
4
7<X≤13
3
37.50%
5
X≤7
0
0.00%
Jumlah
8
100%

Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok usia dini putri pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V akan ditampilkan dalam bentuk diagram batang, akan tampak sebagai berikut:
Gambar 1. Diagram Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Usia Dini Putri

Usia Dini Putra
Kelompok usia dini putra merupakan salah satu nomor kelas yang dipertandingkan dalam kejuaraan bulutangkis resmi di Indonesia, yang diikuti oleh atlet bulutangkis uisa dibawah 10 tahun. Berdasarkan survai yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V, jumlah pertandingan pada kelompok usia dini putra adalah sebanyak 25 pertandingan, dengan rata-rata durasi pertandingan 22.08 menit, durasi pertandingan terlama 48 menit, durasi pertandingan tercepat 10 menit, modus durasi pertandingan 20 menit, median durasi pertandingan 20 menit dan standar deviasi durasi pertandingan 9.39 menit. Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok usia dini putra dipaparkan dalam tebel interval waktu, maka akan tampak sebagai berikut:

Tabel 2. Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Usia Dini Putra
No
Interval waktu (menit)
Jumlah
Presentase
1
36<X
2
8.00%
2
27<X≤36
2
8.00%
3
17<X≤27
12
48.00%
4
8<X≤17
9
36.00%
5
X≤8
0
0.00%
Jumlah
25
100%

Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok usia dini putra pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V akan ditampilkan dalam bentuk diagram batang, akan tampak sebagai berikut:
Gambar 2. Diagram Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Usia Dini Putra

Anak-Anak Putri
Kelompok anak-anak putri merupakan salah satu nomor kelas yang dipertandingkan dalam kejuaraan bulutangkis resmi di Indonesia, yang diikuti oleh atlet bulutangkis uisa antara 11 sampai dengan 12 tahun. Berdasarkan survai yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V, jumlah pertandingan pada kelompok anak-anak putri adalah sebanyak 16 pertandingan, dengan rata-rata durasi pertandingan 19.28 menit, durasi pertandingan terlama 46 menit, durasi pertandingan tercepat 10 menit, modus durasi pertandingan 23 menit, median durasi pertandingan 17 menit dan standar deviasi durasi pertandingan 9.19 menit. Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok anak-anak putri dipaparkan dalam tebel interval waktu, maka akan tampak sebagai berikut:

Tabel 3. Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Anak-Anak Putri
No
Interval waktu (menit)
Jumlah
Presentase
1
33<X
1
6.25%
2
24<X≤33
1
6.25%
3
15<X≤24
7
43.75%
4
6<X≤15
7
43.75%
5
X≤6
0
0.00%
Jumlah
16
100%

Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok anak-anak putri pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V akan ditampilkan dalam bentuk diagram batang, akan tampak sebagai berikut:
Gambar 3. Diagram Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Anak-Anak Putri

Anak-Anak Putra
Kelompok anak-anak putra merupakan salah satu nomor kelas yang dipertandingkan dalam kejuaraan bulutangkis resmi di Indonesia, yang diikuti oleh atlet bulutangkis uisa antara 11 sampai dengan 12 tahun. Berdasarkan survai yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V, jumlah pertandingan pada kelompok anak-anak putra adalah sebanyak 17 pertandingan, dengan rata-rata durasi pertandingan 24.12 menit, durasi pertandingan terlama 40 menit, durasi pertandingan tercepat 10 menit, modus durasi pertandingan 27 menit, median durasi pertandingan 25 menit dan standar deviasi durasi pertandingan 7.51 menit. Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok anak-anak putra dipaparkan dalam tebel interval waktu, maka akan tampak sebagai berikut:

Tabel 4. Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Anak-Anak Putra
No
Interval waktu (menit)
Jumlah
Presentase
1
35<X
1
5.88%
2
28<X≤35
2
11.76%
3
20<X≤28
9
52.94%
4
13<X≤20
4
23.53%
5
X≤13
1
5.88%
Jumlah
17
100%

Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok anak-anak putra pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V akan ditampilkan dalam bentuk diagram batang, akan tampak sebagai berikut:
Gambar 4. Diagram Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Anak-Anak Putra

Pemula Putri
Kelompok pemula putri merupakan salah satu nomor kelas yang dipertandingkan dalam kejuaraan bulutangkis resmi di Indonesia, yang diikuti oleh atlet bulutangkis uisa antara 13 sampai dengan 14 tahun. Berdasarkan survai yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V, jumlah pertandingan pada kelompok pemula putri adalah sebanyak 16 pertandingan, dengan rata-rata durasi pertandingan 26.13 menit, durasi pertandingan terlama 58 menit, durasi pertandingan tercepat 14 menit, modus durasi pertandingan 18 menit, median durasi pertandingan 25 menit dan standar deviasi durasi pertandingan 11.56 menit. Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok pemula putri dipaparkan dalam tebel interval waktu, maka akan tampak sebagai berikut:

Tabel 5. Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Pemula Putri
No
Interval waktu (menit)
Jumlah
Presentase
1
43<X
1
6.25%
2
32<X≤43
2
12.50%
3
20<X≤32
7
43.75%
4
9<X≤20
6
37.50%
5
X≤9
0
0.00%
Jumlah
16
100%

Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok pemula putri pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V akan ditampilkan dalam bentuk diagram batang, akan tampak sebagai berikut:
Gambar 5. Diagram Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Pemula Putri

Pemula Putra
Kelompok pemula putra merupakan salah satu nomor kelas yang dipertandingkan dalam kejuaraan bulutangkis resmi di Indonesia, yang diikuti oleh atlet bulutangkis uisa antara 13 sampai dengan 14 tahun. Berdasarkan survai yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V, jumlah pertandingan pada kelompok pemula putra adalah sebanyak 18 pertandingan, dengan rata-rata durasi pertandingan 26.50 menit, durasi pertandingan terlama 62 menit, durasi pertandingan tercepat 12 menit, modus durasi pertandingan 14 menit, median durasi pertandingan 26 menit dan standar deviasi durasi pertandingan 13.49 menit. Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok pemula putra dipaparkan dalam tebel interval waktu, maka akan tampak sebagai berikut:

Tabel 6. Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Pemula Putra
No
Interval waktu (menit)
Jumlah
Presentase
1
47<X
2
11.11%
2
33<X≤47
2
11.11%
3
20<X≤33
7
38.89%
4
6<X≤20
7
38.89%
5
X≤6
0
0.00%
Jumlah
18
100%

Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok pemula putra pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V akan ditampilkan dalam bentuk diagram batang, akan tampak sebagai berikut:
Gambar 6. Diagram Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Pemula Putra

Remaja Putri
Kelompok remaja putri merupakan salah satu nomor kelas yang dipertandingkan dalam kejuaraan bulutangkis resmi di Indonesia, yang diikuti oleh atlet bulutangkis uisa antara 15 sampai dengan 16 tahun. Berdasarkan survai yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V, jumlah pertandingan pada kelompok remaja putri adalah sebanyak 19 pertandingan, dengan rata-rata durasi pertandingan 26.21 menit, durasi pertandingan terlama 46 menit, durasi pertandingan tercepat 12 menit, modus durasi pertandingan 24 menit, median durasi pertandingan 24 menit dan standar deviasi durasi pertandingan 13.49 menit. Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok remaja putri dipaparkan dalam tebel interval waktu, maka akan tampak sebagai berikut:

Tabel 7. Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Remaja Putri
No
Interval waktu (menit)
Jumlah
Presentase
1
41<X
1
5.26%
2
31<X≤41
5
26.32%
3
21<X≤31
7
36.84%
4
12<X≤21
5
26.32%
5
X≤12
1
5.26%
Jumlah
19
100%

Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok remaja putri pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V akan ditampilkan dalam bentuk diagram batang, akan tampak sebagai berikut:
Gambar 7. Diagram Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Pemula Putra

Remaja Putra
Kelompok remaja putra merupakan salah satu nomor kelas yang dipertandingkan dalam kejuaraan bulutangkis resmi di Indonesia, yang diikuti oleh atlet bulutangkis uisa antara 15 sampai dengan 16 tahun. Berdasarkan survai yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V, jumlah pertandingan pada kelompok remaja putra adalah sebanyak 17 pertandingan, dengan rata-rata durasi pertandingan 37.59 menit, durasi pertandingan terlama 62 menit, durasi pertandingan tercepat 16 menit, modus durasi pertandingan 41 menit, median durasi pertandingan 38 menit dan standar deviasi durasi pertandingan 13.53 menit. Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok remaja putra dipaparkan dalam tebel interval waktu, maka akan tampak sebagai berikut:

Tabel 8. Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Remaja Putra
No
Interval waktu (menit)
Jumlah
Presentase
1
58<X
1
5.88%
2
44<X≤58
4
23.53%
3
31<X≤44
6
35.29%
4
17<X≤31
5
29.41%
5
X≤17
1
5.88%
Jumlah
17
100%

Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok remaja putra pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V akan ditampilkan dalam bentuk diagram batang, akan tampak sebagai berikut:
Gambar 8. Diagram Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Pemula Putra

Taruna Putri
Kelompok taruna putri merupakan salah satu nomor kelas yang dipertandingkan dalam kejuaraan bulutangkis resmi di Indonesia, yang diikuti oleh atlet bulutangkis uisa antara 17 sampai dengan 19 tahun. Berdasarkan survai yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V, jumlah pertandingan pada kelompok taruna putri adalah sebanyak 6 pertandingan, dengan rata-rata durasi pertandingan 31.50 menit, durasi pertandingan terlama 60 menit, durasi pertandingan tercepat 21 menit, median durasi pertandingan 26 menit dan standar deviasi durasi pertandingan 14.65 menit. Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok taruna putri dipaparkan dalam tebel interval waktu, maka akan tampak sebagai berikut:


Tabel 9. Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Taruna Putri
No
Interval waktu (menit)
Jumlah
Presentase
1
53<X
1
16.67%
2
39<X≤53
0
0.00%
3
24<X≤39
3
50.00%
4
10<X≤24
2
33.33%
5
X≤10
0
0.00%
Jumlah
6
100%

Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok taruna putri pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V akan ditampilkan dalam bentuk diagram batang, akan tampak sebagai berikut:
Gambar 9. Diagram Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Taruna Putri

Taruna Putra
Kelompok taruna putra merupakan salah satu nomor kelas yang dipertandingkan dalam kejuaraan bulutangkis resmi di Indonesia, yang diikuti oleh atlet bulutangkis uisa antara 17 sampai dengan 19 tahun. Berdasarkan survai yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V, jumlah pertandingan pada kelompok taruna putra adalah sebanyak 13 pertandingan, dengan rata-rata durasi pertandingan 47.25 menit, durasi pertandingan terlama 68 menit, durasi pertandingan tercepat 26 menit, modus durasi pertandingan 34 menit, median durasi pertandingan 48 menit dan standar deviasi durasi pertandingan 14.12 menit. Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok taruna putra dipaparkan dalam tebel interval waktu, maka akan tampak sebagai berikut:

Tabel 10. Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Taruna Putra
No
Interval Waktu (Menit)
Jumlah
Presentase
1
68<X
0
0.00%
2
54<X≤68
5
38.46%
3
40<X≤54
3
23.08%
4
26<X≤40
4
30.77%
5
X≤26
1
7.69%
Jumlah
13
100%

Apabila hasil survai terhadap durasi pertandingan pada kelompok taruna putra pada kejuaraan bulutangkis Gelora Arafura Cup V akan ditampilkan dalam bentuk diagram batang, akan tampak sebagai berikut:
Gambar 10. Diagram Durasi Waktu Pertandingan Kelompok Taruna Putra

Pembahasan
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa rata-rata durasi waktu yang paling rendah adalah kelompok usia dini putri, yaitu 16.28 menit dilanjutkan dengan anak-anak putri yaitu 19.28 menit, usia dini putra yaitu 22.08 menit, dan anak-anak putra 24.12 menit sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pelatih bulutangkis di Papua tidak boleh memberi dosis latihan yang sama antara kelompok usia dini putri dan usia dini putra, karena kebutuhan energi yang dibutuhkan sangat berbeda dan begitu juga pada kelompok anak-anak putri dan anak-anak putra. Berbeda dengan kelompok pemula putri, kelompok remaja putri dan pemula putra yang masing-masing memiliki rata-rata durasi waktu 26.13 menit, 26.21 menit dan 26.50 menit sehingga pelatih bulutangkis di Papua dapat memberikan dosis latihan yang hampir sama. Pada kelompok taruna putri rata-rata durasi waktu bertandingnnya adalah 31.50 menit yang ternyata lebih rendah dari remaja putri yaitu 37.59 menit dan taruna putra 47.25 menit sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ternyata kemampuan bermain bulutangkis atlet junior Papua kelompok taruna putri mengalami penurunan kondisi fisik bila disbanding remaja puri, sehingga pelatih bulutangkis papua harus melakukan evalusai dan perbaikan terhadap dosis latihan yang telah diberikan kepada para atlet kelompok taruna putri binaannya.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan oleh atlet bulutangkis Papua untuk menyelesaikan suatu pertandingan bulutangkis, untuk kelompok usia dini putri adalah rata-rata 16.28 menit dengan 50% berada pada interval waktu 13<X≤20 menit, usia dini putra adalah rata-rata 22.08 menit dengan 48% berada pada interval waktu 17<X≤27 menit, anak-anak putri adalah rata-rata 19.28 menit dengan 43.75% berada pada interval waktu 15<X≤24 menit, anak-anak putra adalah rata-rata 24.12 menit dengan 52.94% berada pada interval waktu 20<X≤28 menit, pemula putri adalah rata-rata 26.13 menit dengan 43.75% berada pada interval waktu 20<X≤32 menit, pemula putra adalah rata-rata 26.50 menit dengan 38.89% berada pada interval waktu 20<X≤33 menit, remaja putri adalah rata-rata 26.21 menit dengan 36.84% berada pada interval waktu 21<X≤31 menit, remaja putra adalah rata-rata 37.59 menit dengan 35.29% berada pada interval waktu 31<X≤44 menit, taruna putri adalah rata-rata 31.50 menit dengan 50.00% berada pada interval waktu 24<X≤39 menit, taruna putra adalah rata-rata 47.25 menit dengan 23.08% berada pada interval waktu 40<X≤54 menit.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1.      Bagi Atlet Bulutangkis Junior Papua
Setelah diketahui durasi waktu yang dibutuhkan atlet junior bulutangkis papua dalam menyelesaikan suatu pertandingan, maka diharapkan agar seluruh atlet junior papua dapat selalu meningkatkan kondisi fisiknnya sehingga dapat menyelesaikan dengan baik terhadap setiap pertandingan yang dijalani.
2.      Bagi Pelath Bulutangkis Junior Papua
Data hasil penelitian dapat digunakan oleh pelatih dalam melakukan evaluasi, perbaikan dan peningkatan kualitas dosis program latihan yang akan diberikan kepada atlet junior bulutangkis papua yang dibina, sehingga kemampuannya dapat senantiasa meningkat dan mampu bersaing dengan atlet-atlet bulutangkis di tingkat nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Djoko Pekik Irianto. (2002). Dasar Kepelatihan. Merauke: Lukman Offset

Grice, Tony. (1999). Bulutangkis: Langkah-Langkah Menuju Sukses/ Tony Grice; alih bahasa, Eri Desmarini Nasution,- Ed. 1, Cet. 2.- Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Herman Subardjah. (2000). Bulutangkis. Jakarta: Depikbud Direktorat Jendral Kebudayaan dan Menengah

Jusunul Hairy. (1989). Fisiologi Olahraga. Jilid I. Jakarta: Debdikbud

Slameto. (2001). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sukadiyanto. (1997). Pembinaan Kondisi Fisik Petenis. Jakarta: PB. PELTI

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktik. Jakarta: PT. Reineka Cipta

Sutrisno Hadi. (1995). Metodelogi Research. Jilid IV. Merauke: Andi Offset

                      . (2004). Statistik. Jilid II. Merauke: Andi Offset

Syahri Alhusain. (2007). Gemar Bermain Bulutangkis. Surakarta: CV “Seti-Aji”

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger