PENGEMBANGAN BADPINGPONG
SEBAGAI OLAHRAGA ALTERNATIF PADA JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
Afif
Khoirul Hidayat
Penidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Musamus Merauke
Abstrak
Penelitian ini
bertujuan menghasilkan dan mengembangkan sebuah olahraga baru yang bernama
badpingpong sebagai olahraga alternatif dalam rangka memperkenalkan dan
meningkatkan ketertarikan mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Musamus terhadap cabang olahraga net/wall games. Dalam penelitian pengembangan ini, langkah-langkah yang
harus ditempuh meliputi: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)
desain produk, (4) validasi desain dan instrument, (5) revisi desain, (6) uji
coba produk, (7) revisi, dan (8) produksi/implementasi produk. Uji coba
penelitian dilakukan kepada mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Musamus yang berjumlah 156 orang, yaitu 52
mahasiswa pada uji coba skala kecil dan 104 mahasiswa pada uji coba skala besar.
Teknik analisis data terdiri dari teknik analisis data deskriptif kuantitatif
dan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil akhir penelitian ini
adalah diketahuinya bahwa produk olahraga permainan badpingpong yang
dikembangkan memiliki kualitas “sangat baik” dan layak untuk diterapkan sebagai
sarana olahraga baru dalam rangka perkenalan serta peningkatan ketertarikan
mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Musamus menguasai cabang olahraga net/wall games. Hal
tersebut dibuktikan dengan diperolehnya rata-rata persentase skor penilaian
kualitas olahraga permainan badpingpong sebesar 97.83%, yaitu rata-rata dari
penilaian para ahli sebesar 97,78% dan penilaian mahasiswa jurusan pendidikan
jasmani sebesar 97,89%.
Kata Kunci: Pengembangan,
Badpingpong, Mahasiswa, Musamus
PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara kepulauan
terbesar di Dunia yang luas wilayahnnya membentang dari Sabang hingga Merauke.
Sebagai Negara dengan jumlah pulau 17.508, Indonesia memiliki banyak potensi
terpendam yang dapat dikembangkan untuk dapat bersaing atau bahkan mengungguli negara yang lain. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa
saat ini pembangunan di Indonesia masih belum
merata dan masih terpusat di pulau Jawa. Keadaan tersebut sangat dirasakan oleh
masyarakat yang tinggal di luar pulau Jawa atau dalam hal ini adalah masyarakat
yang tinggal di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Sebagai salah satu Kabupaten
yang berbatasan langsung dengan negara Papua
New Guinea, sarana dan prasarana umum yang dimiliki
Kabupaten Merauke masih sangat minim, terutama sarana pendidikan, kesehatan,
olahraga dan transportasi.
Kemenpora melalui Badan Penyajian
Data dan Informasi Statistik Keolahragaan (2010: 19-20) menyampaikan bahwa
secara Nasional minat tertinggi penduduk dalam berolahraga adalah terdapat di Provinsi
DI Yogyakarta (30,3%), DKI Jakarta (27,4%), dan Banten (26,1%). Sementara penduduk
yang berolahraga dengan persentase paling rendah terdapat pada Provinsi Nusa Tenggara
Timur (14,1%), Papua (12,9%), dan Papua Barat (12,0%). Data tersebut
menjelaskan bahwa ternyata partisipasi masyarakat Indonesia dalam kegiatan
olahraga sangatlah rendah, terutama di Provinsi Papua yang didalamnya terdapat Kabupaten Merauke. Hal ini perlu
menjadi perhatian dari pemerintah dan pihak yang terkait untuk mencari solusi
guna meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam berolahraga.
Saharuddin (2017: 6) menerangkan
bahwa permasalahan utama dalam upaya peningkatan kualitas olahraga di Provinsi
Papua adalah ketersediaan dan penyebaran sarana dan prasarana olahraga yang
belum merata. Berdasarkan hasil survei diketahui
bahwa profil olahraga unggulan Provinsi Papua berdasarkan perolehan medali 5
PON terakhir adalah; Atletik, Dayung dan Selam.
Hasil survei tersebut mengambarkan bahwa ternyata masih sangat banyak potensi
olahraga yang dapat dikembangkan di Provinsi Papua, mengingat letak geografis
dan kartakteristik serta budaya, orang Papua yang sangat sarat dengan aktivitas
fisik seperti, berburu, bercocok tanam, melakukan tarian adat dan lain sebagainya.
Salah satu jenis olahraga yang
masih terasa asing dan belum populer dikalangan masyarakat Provinsi Papua
adalah net/wall games (Saharuddin, 2017: 6). Net/wall
games adalah permainan tim atau
indvidu dimana skor didapat apabila mampu memberikan bola atau proyektil
sejenis jatuh pada lapangan lawan agar tidak bisa dikembalikan dengan jalan
melewatkan bola melalui net dengan tinggi tertentu (Agus, 2017: 83). Permainan
ini mensyaratkan untuk memanipulasi bola atau proyektil sejenis untuk
ditempatkan pada lapangan kosong lawan yang menggunakan kekuatan dan akurasi
yang baik disamping harus mampu menjaga lapangannya sendiri dari datangnya bola
dari lawan. Permainan ini mensyaratkan penutupan ruang kosong dan memanipulasi
bola dengan akurasi dan kecepatan tertentu untuk dijatuhkan pada daerah
lapangan kosong lawan. Permainan yang termasuk dalam net/wall games antara lain adalah bulutangkis, tenis meja, tenis
lapangan, bolavoli, sepaktakraw, dan squash.
Sebagai salah satu ujung tombak
kemajuan bidang keolahragaan di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Jurusan
Pendidikan Jasmani, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Musamus,
secara konsisten dan berkesinampungan melakukan berbagai macam kegiatan
termasuk penelitian dan pengabdian untuk mengembangkan kualitas olahraga di Provinsi
Papua, khususnya di Kabupaten Merauke. Berasarkan hasil pengamatan, diketahui
bahwa ternyata dikalangan mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Musamus masih banyak mahasiswa yang kurang
tertarik dan tidak menguasai dengan baik cabang olahraga net/wall game. Hal
tersebut dikarenakan pada saat mahasiswa masih
di bangku sekolah, Guru Pendidikan Jasmani tidak pernah mengajarkan materi
tentang cabang olahraga net/wall games. Keadaan tersebut berimbas pada
saat mereka menjadi mahasiswa, yaitu sebagian besar mahasiswa Jurusan
Pendidikan Jasmani, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Musamus
Merauke merasa kurang tertarik dan merasa kesulitan mempelajari cabang olahraga
net/wall games.
Berdasarkan uraian teori, data
hasil penelitian dan permasalahan yang telah dipaparkan tersebut, maka sangat
dibutuhkan berbagai macam solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Salah
satu cara pemecahan masalah yang dirasa paling baik untuk memperkenalkan dan
meningkatkan ketertarikan mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Musamus terhadap olahraga net/wall games adalah dengan melakukan
penelitian dalam bentuk pengembangan olahraga alternatif badpingpong, yaitu suatu olahraga
permainan yang berusaha mengabungkan cabang olahraga bulutangkis yang sering
dikenal badminton dengan olahraga tenis meja yang sering dikenal dengan
pingpong. Sebagai olahraga alternatif yang sangat baru, badpigpong sengaja didesain agar dapat dimainkan di semua tempat,
baik itu indoor
maupun outdoor
serta mengunakan peralatan yang sangat sederhana.
Kegiatan penelitian pengembangan
olahraga alternatif badpigpong yang dilakukan
dengan sistematis dan analitis diharapkan mapu menghasilkan suatu bentuk
permainan baru yang aman, nyaman, menarik dan dapat memudahkan mahasiswa
Jurusan Pendidikan Jasmani, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Musamus mempelajari cabang olahraga net/wall
games. Melalui mahasiswa yang telah
mengusasi dengan baik teknik dan peraturan permainan olahraga alternatif badpigpong,
diharapkan agar mahasiswa tersebut dapat memperkenalkan olahraga permainan
badpigpong secara langsung kepada masyarakat Provinsi Papua khususnnya
masyarakat yang berada di Kabupaten Merauke, sehingga proses sosialisasi dan
masalisasi olahraga permainan badpigpong akan lebih massive, evektif dan evisien.
METODE
Metode
penelitian yang digunakan untuk mengembangkan olahraga
permainan badpingpong adalah Research and Development (R&D). Sugiyono (2010: 407) menyatakan
penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang
diguakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektivan
produk tersebut.
Berdasarkan
pengertian di atas, maka penelitian dan pengembangan olahraga permainan
badpingpong merupakan penelitian yang bertujuan untuk mencari, menemukan,
menguji keefektifan, dengan prosedur tertentu yang lebih unggul, efektif,
efisien, produktif dan bermakna dalam rangka menemukan suatu bentuk permainan alternatif
baru gabungan antara cabang olahraga bulutangkis dan tenis meja, sehingga mahasiswa
Jurusan Pendidikan Jasmani, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Musamus Merauke, menjadi lebih tertarik serta
merasa mudah dan termotivasi untuk mempalajari cabang olahraga net/wall games.
Penelitian
pengembangan yang dilakukan di Kampus Universitas Musamus Merauke ini
menggunakan dua skala, yaitu skala kecil dan skala besar. Pada uji coba skala
kecil subjek
penelitian yang dilibatkan adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani angkatan
2015 yang berjumlah 52 mahasiswa, sedangkan pada uji coba skala besar subjek penelitian yang
dilibatkan adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani angkatan 2016 dan 2017 yang
berjumlah 104 mahasiwa. Waktu
penelitian dan pengembangan olahraga permainan badpingpong dimulai dari bulan Agustus
2017 sampai dengan bulan November 2017.
Rancangan
langkah dan prosedur pengembangan dalam penelitian ini berdasar pada langkah-langkah
pengembangan yang dikemukakan Sugiyono (2010: 426) yang dapat dijelaskan
melalui gambar berikut ini:

Gambar
1. Langkah-langkah Pengembangan
Berdasar dari langkah pengembangan di atas
pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Menentukan
Potensi dan Masalah
Potensi permasalahan dalam penelitian ini adalah
kurang tertariknya mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Musamus terhadap cabang
olahraga net/wall games. Kondisi tersebut menyebabkan
mahasiswa mengalami kesulitan ketika harus menempuh dan melulusi mata kuliah
cabang olahraga net/wall games, terutama cabang olahraga bulutangkis
dan tenis meja.
2. Mengumpulkan
Informasi
Informasi yang didapatkan berasal dari data
hasil penelitian terdahulu serta observasi dan wawancara langsung dengan
respoden yang dalam hal ini adalah mahasiswa dan dosen Jurusan Pendidikan Jasmani, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Musamus. Wawancara yang dilakukan terkait dengan topik permasalahan tentang sulit dan kurang
tertariknya mahasiswa mempelajari cabang olahraga net/wall games, terutama
cabang olahraga bulutangkis dan tenis meja.
3. Mendesain
Produk
Langkah selanjutnya setelah didiapatkan
informasi adalah mendesain produk. Penelitian dan pengembangan ini berupaya
menghasilkan produk berupa olahraga altarnatif yang bernama badpingpong yaitu
penggabungan cabang olahraga bulutangkis dengan tenis meja.
4. Validasi
Desain
Tenaga ahli yang dilibatkan dalam
validasi produk adalah tenaga ahli pendidikan jasmani, tenaga ahli dibidang
permainan, dan tenaga ahli dibidang praktisi di lapangan, yaitu dosen
pendidikan jasmani.
5. Perbaikan
Desain atau Revisi
Revisi Desain dalam penelitian
pengembangan ini adalah berdasar dari saran dari ahli permainan, ahli
pendidikan jasmani dan ahli praktisi dosen pendidikan jasmani tentang bagaimana
mengembangkan olahraga altarnatif badpingpong yang aman, nyaman, menarik, murah
dan dapat memudahkan mahasiswa Pendidikan Jasmani, mempelajari cabang olahraga net/wall games.
6. Uji
Coba Produk Skala Kecil
Produk pengembangan yang sudah
divalidasi ahli selanjutnya diujicobakan dalam skala kecil yaitu dalam bentuk
uji efektivitas penilaian dengan instrument angket. Uji coba skala kecil
dilakukan kepada mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani angkatan 2015.
7.
Revisi Produk
Revisi dilakukan dengan berdasar pada
masukan yang diberikan oleh para tenaga ahli dan mahasiswa sebagai subjek uji coba
terhadap peraturan, alat serta teknik olahraga permainan badpingpong pada uji
coba skala kecil. Revisi produk juga didasarkan pada tingkat keamanan,
kenyamanan, kemudahan dan kemenarikan permainan yang dikembangkan.
8.
Uji
Coba Skala Besar
Uji coba dalam skala besar dalam
penelitian ini adalah uji coba yang dilakukan dengan mengunakan subyek coba
yang lebih banyak yaitu mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani angkatan 2016 dan
2017.
9. Revisi
Produk
Data hasil pelaksanaan uji coba skala
besar kemudian dikonsultasikan kepada para ahli untuk dijadikan dasar revisi
produk. Selain Data hasil pelaksanaan uji coba skala besar, para ahli juga
perlu melakukan perbandingan antara data uji coba skala kecil dengan data pada
saat melakukan validasi dan data pada saat uji coba skala besar.
10. Pembuatan
Produk Masal
Produk hasil penelitian dan pengembangan
yang berupa olahraga permainan badpingpong, selanjutnya diperkenalkan kepada
seluruh civitas akademika Jurusan Pendidikan Jasmani,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Musamus, untuk terus diperbaiki, dikembangkan dan dimainkan secara rutin.
Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi terhadap
draft permainan yang dikembangkan. Selanjutnya jika produk yang dihasilkan sudah valid, maka pengumpulan
data dilanjutkan
dalam bentuk uji coba produk. Intrumen
yang digunakan dalam pengumpulan data memiliki kisi-kisi sebagai berikut:
1.
Ahli Pendidikan Jasmani
No
|
Klasifikasi
|
Item Nomor
|
1.
|
Sesuai dengan tahapan perkembangan gerak manusia
|
1,2,3
|
2.
|
Mendorong mahasiswa aktif
bergerak
|
4,5,6
|
3.
|
Mudah diterapkan berbagai tempat
|
7,8,9
|
2.
Ahli Permainan
No
|
Klasifikasi
|
Item
Nomor
|
1.
|
Tingkat keamanan alat permainan
|
1,2,3
|
2.
|
Kesesuaiaan tujuan kegiatan permainan
|
4,5,6
|
3.
|
Tingkat kegembiraan yang dicapai
|
7,8,9
|
3.
Dosen Pendidikan Jasmani
No
|
Klasifikasi
|
Item
Nomor
|
1.
|
Dapat tidaknya alat diaplikasikan dalam kurikulum KKNI
|
1,2,3
|
2.
|
Tingkat
kesulitan bagi mahasiswa
|
4,5,6
|
3.
|
Tingkat kompetisi dalam perkuliahan
|
7,8,9
|
4.
Mahasiswa
No
|
Klasifikasi
|
Item
Nomor
|
1.
|
Mahasiswa mampu menggunakan alat permainan
|
1,2,3
|
2.
|
Mahasiswa tertarik terhadap alat permainan
|
4,5,6
|
3.
|
Mahasiswa tidak bosan melakukan permainan
|
7,8,9
|
4.
|
Keinginan
mahasiswa memainkan permainan secara berkesinambungan
|
10,11,12
|
Analisis
data dalam penelitian ini berpatokan pada
data total skor diperoleh dari hasil penjumlahan skor item angket. Analisis
data menurut Mardapi (2008: 123) menyatakan bahwa perangkat pembelajaran yang
dikembangkan dikatakan valid/sesuai, jika minimal tingkat validitas yang dicapai
adalah masuk dalam kategori baik. Dalam hal ini terdapat empat jenis nilai,
yaitu hasil penilaian “sangat sesuai” mendapat nilai empat
(4) “sesuai”
mendapat nilai tiga (3) “cukup
sesuai” mendapat nilai dua (2) dan hasil penilaian “tidak
sesuai” mendapat nilai satu (1). Pengkonversian nilai dilakukan dengan
mengikuti standard Penilaian Acuan Pathokan (PAP). Karena berdasar skala yang
dipakai dalam pengkorversian menggunakan skala empat maka yang pakai dalam
perhitungan normatif menggunakan empat kategori yaitu tidak baik, cukup, baik,
dan sangat baik yang akan dipaparkan pada tabel berikut:
Interval
|
Kategori
|
||
X≥ X̄
+ 1.Sbi
|
X ≥ 3,0
|
Sangat
Baik
|
|
X̄ + 1.SBi > X ≥ X̄
|
2,5 ≤ X < 3,0
|
Baik
|
|
X̄ > X ≥ X̄ – 1.Sbi
|
2,0 < X < 2,5
|
Cukup
|
|
X < X̄ – 1.Sbi
|
X ≤ 2,0
|
Tidak
Baik
|
|
Perhitungan Normatif Kategorisasi menurut Mardapi (2008: 123)
Keterangan:
X̄ = Rerata Skor deal =
(S.Maks ideal+S.Min ideal)

Sbi =
Simpangan Baku
ideal =
(S.Maks ideal-S.Min ideal)

X = Perolehan skor
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi
Produk Awal
Badpingpong
adalah olahraga alternatif hasil dari penggabungan antara olahraga bulutangkis
dan tenis meja. Jenis partai yang dimainkan dalam permainan ini ada 5, yaitu
tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Dalam olahraga ini, pemain harus mengetahui berbagai macam peralatan dan
peraturan yang dibutuhkan. Berikut adalah penjelasan peraturan dan peralatan
yang dibutuhkan dalam peraminan badpingpong:
1. Lapangan

|

|
|
|
|

Gambar
2. Lapangan Badpingpong
Lebar total= 280 cm, panjang total=500
cm, garis single= 40 cm dari garis double/garis tepi kanan dan kiri, garis
pantul service = 40 cm dari garis belakang.
2. Raket
Dalam permainan ini, raket yang
digunakan adalah raket bulutangkis modifikasi. yaitu
raket bulutangkis yang kedua sisi kepalanya dilapisi papan triflek dengan ketebalan
0,25 cm, seperti gambar berikut:

Gambar
3. Raket Badpingpong
3. Bola
Media yang dimainkan dalam olahraga
permainan badpingpong ini adalah adalah bola tenis meja yang berwarna kuning.
Bola harus dipantulkan ke lantai terlebih dahulu sebelum dipukul ke arah
lapangan lawan yang kosong.
4. Net
Pembatas atau net yang digunakan dalam olahraga
permainan badpingpong adalah modifikasi kelambu nyamuk yang dijahit dengan
ukuran panjang 280 cm dan tinggi 45 cm. Kelambu diikatkan pada tiang net yang
diberi pemberat supaya tidak mudah jatuh. Berikut adalah contoh gambar tiang
dalam badpingpong:

Gambar
4. Net Badpingpong
5. Peraturan
Permainan
Peraturan dalam olahraga permainan
badpingpong hampir sama dengan permainan bulutangkis, hanya saja yang
membedakan adalah:
1.
Pada saat service, bola harus dipantulkan terlebih dahulu pada kotak bantul
baru dipukul ke arah lawan.
2.
Awalan memantulkan bola saat service harus dimulai dari lutut (agar pantulan tidak
terlalu tinggi)
3.
Pemain berdiri di belakang garis dan
tidak boleh menginjak garis sampai akhir permainan.
4.
Bola yang dipukul ke lapangan lawan
harus memantul terlebih dahulu, baru boleh dipukul kembali oleh lawan.
5.
Tidak boleh melakukan pukulan volley
(belum memantul sudah dipukul)
6.
Boleh melakukan pukulan dari samping
lapangan, asalkan raket atau badan pemain tidak melewati batas lapangan lawan.
Peraturan selebihnya yang tidak
dijelaskan dalam enam poin di atas sama dengan peraturan cabang olahraga
bulutangkis. Hal tersebut dilakukan agar tujuan dari permainan ini dapat
tercapai, yaitu memperkenalkan permainan bulutangkis dan tenis meja kepada
mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Musamus Merauke dalam bentuk
sederhana.
Validasi
Desain
Draft awal produk olahraga permainan
badpingpong yang telah disusun, sebelum diujicobakan pada uji skala kecil perlu
dilakukan validasi oleh para ahli yang sesuai dengan bidang penelitian ini.
Dalam validasi desain, validator melakukan dua macam validasi, yaitu validasi
terhadap produk olahraga permainan badpingpong dan validasi terhadap instrumen
atau alat ukur untuk mengetahui tingkat keefektifan produk dan draft produk
yang dikembangkan. Dalam penelitian pengembangan ini, secara garis besar
validator dibagi menjadi tiga, yaitu validator ahli pendidikan jasmani, ahli
permainan dan dosen praktisi pendidikan jasmani.
Pada tahap ini, proses validasi draft olahraga
permainan badpingpong yang dikembangkan akan dilakukan oleh Josina Taihutu
sebagai ahli pembelajaran pendidikan Jasmani dari Dinas Pendidikan Kabupaten
Merauke, Notje Sahilatua sebagai ahli permainan dari Dinas Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Merauke dan Emanuel Lewar sebagai ahli praktisi pendidikan jasmani serta
dosen dari Universitas Musamus Merauke.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh masing-masing ahli, diperoleh
hasil bahwa kualitas draft olahraga permainan badpingpong yang dikembangkan termasuk
dalam kategori “Sangat Baik”. Hal tersebut dibuktikan dengan diperolehnya rata-rata
persentase skor penilaian kualitas produk olahraga permainan badpingpong sebesar
91,85%.
Revisi Produk setelah Validasi Desain
Berdasarkan saran dari para ahli
yang telah disampaikan pada proses validasi tahap I, maka langkah selanjutnya
adalah melakukan revisi produk sebelum produk diujicobakan dalam skala kecil.
Adapun hasil revisi produk yang dilakukan atas dasar masukan atau saran dari
para ahli adalah sebagai berikut,
1.
Penambahan peraturan mengenai zona bebas
penonton dari lapangan permainan, yaitu 150 cm dari semua sisi garis lapangan,
sehingga ruang gerak pemain lebih leluasa. Tanda zona bebas dapat berupa raffia
yang diikatkan pada tiang di sekeliling lapangan atau garis yang di buat di
lantai yang dibuat mengelilingi lapangan.
2.
Penambahan kain berwarna putih dengan
lebar 3 cm pada bagian net sebelah atas, sehingga pemain lebih mudah
memprediksi tinggi pukulan yang akan dilakukan (seperti net bulutangkis dan
tenis meja).
Uji
Coba Produk Skala Kecil
Setelah draft produk olahraga
permainan badpingpong divalidasi oleh para ahli dan direvisi, draft olahraga
permainan badpingpong kemudian diujicobakan dalam bentuk uji coba produk skala
kecil dengan tujuan untuk melihat sejauh mana olahraga permainan badpingpong
yang dikembangkan dapat diaplikasikan pada mahasiswa. Uji coba skala kecil
dilakukan kepada 52 mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani angkatan 2015, yang
terdiri dari 40 mahasiswa putra dan 10 mahasiswa putri. Penetapan mahasiswa
tersebut hasil dari random sampling
dari 120 mahasiswa.
Pelaksanaan uji coba skala kecil
dilakukan tanggal 5, 12, 19 dan 26 September 2017 yang dilakukan di ruang
kuliah Jurusan Pendidikan Jasmani. Langkah-Langkah yang dilakukan pada saat uji
coba produk skala kecil adalah: (1) pendahuluan (2) kegiatan inti (3) kegiatan
penutup.
Dalam rangka mengetahui kualitas olahraga
permainan badpingpong yang dikembangkan, maka dirasa perlu untuk melakukan
wawancara terhadap mahasiswa mengenai pandangan mereka
terhadap olahraga permainan badpingpong yang dikembangkan. Berikut adalah
gambaran proses ujicoba skala kecil terhadap draft produk olahraga permainan
badpingpong,

Gambar
5. Pelaksanaan Uji Coba Skala Kecil
Berdasarkan hasil uji coba produk
skala kecil, diketahui bahwa kualitas olahraga permainan badpingpong termasuk
dalam kategori “Sangat Baik”. Hal tersebut dibuktikan dengan diperolehnya
persentase skor penilaian kualitas produk olahraga permainan badpingpong oleh masing-masing
ahli sebesar 93,33% yang naik 1,48% jika dibandingkan dengan hasil validasi desain.
Selain penilaian produk oleh masing-masing ahli, pada uji coba skala kecil juga
diperoleh data hasil penilaian oleh mahasiswa sebesar 92,48%, yang apabila
dirata-rata antara penilaian para ahli dengan penilaian mahasiswa adalah
sebesar 92.91%.
Berdasarkan data hasil pelaksanaan
uji coba produk skala kecil dan saran dari para ahli, maka langkah selanjutnya
adalah melakukan revisi produk sebelum produk olahraga permainan badpingpong
diujicobakan dalam skala besar. Adapun hasil revisi produk yang dilakukan atas
dasar data hasil pelaksanaan uji coba produk skala kecil adalah sebagai
berikut,
1.
Terdapat banyak mahasiswa yang mengalami
kesulitan beradaptasi dengan peralatan yang digunakan, sehingga disarankan
supaya sebelum dilaksanakan pertandingan, wasit harus mewajibkan masing-masing
pemain untuk melakukan pemanasan minimal 3 menit.
2.
Dikarenakan bola bergulir sangat cepat,
sehingga ketika bola gagal dipukul pemain harus berlari jauh mengejar bola
tersebut, sehingga disarankan supaya setiap pertandingan yang dilakukan,
masing-masing pemain harus menyimpan minimal dua bola di
dalam sakunnya dan bola yang gagal dipukul akan dikumpulkan oleh petugas
lapangan.
3.
Pada saat permainan berlangsung, wasit
sering melakukan kesalahan penghitungan point oleh karena itu disarankan agar
setiap pertandingan wasit harus selalu membawa scoresheet. Validator menyarankan agar scoresheet yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan scoresheet cabang olahraga bulutangkis,
karena penghitungan point dalam olahraga permainan badpingpong sama persis
dengan penghitungan point pada cabang olahraga bulutangkis.
Uji
Coba Produk Skala Besar
Setelah produk olahraga permainan
badpingpong diujicobakan pada skala kecil dan
direvisi dengan berdasar pada masukan, saran, komentar dan perbaikan dari masing-masing
ahli serta mahasiswa, maka produk kemudian diujicobakan dalam bentuk uji coba
produk skala besar. Uji coba produk skala besar dilakukan kepada mahasiswa
Jurusan Pendidikan Jasmani angkatan 2016 dan 2017 yang berjumlah 104 orang,
yang terdiri dari 82 mahasiswa putra dan 22 mahasiswa putri. Penetapan
mahasiswa tersebut hasil dari random
sampling dari 241 mahasiswa.
Pelaksanaan uji coba skala kecil
dilakukan tanggal 10, 17, 24 dan 31 Oktober dan
7, 14, 21, 28 November 2017 yang dilakukan di ruang kuliah Jurusan Pendidikan
Jasmani. Langkah-Langkah yang dilakukan pada saat uji coba produk skala kecil
adalah: (1) pendahuluan (2) kegiatan inti (3) kegiatan penutup.

Gambar
6. Pelaksanaan Uji Coba Skala Besar
Berdasarkan hasil uji coba produk
skala besar, diketahui bahwa kualitas olahraga permainan badpingpong termasuk
dalam kategori “Sangat Baik”. Hal tersebut dibuktikan dengan diperolehnya
persentase skor penilaian kualitas produk olahraga permainan badpingpong oleh para
ahli sebesar 97.78% yang meningkat 4.41% bila dibandingkan dengan uji coba
skala kecil.
Dalam rangka untuk mengetahui lebih
dalam kualitas olahraga permainan badpingpong yang dikembangkan, maka dirasa
perlu untuk dilakukan wawancara terhadap mahasiswa mengenai pendangan mereka
terhadap olahraga permainan badpingpong yang dikembangkan. Hasil dari penilaian
kualitas olahraga permainan badpingpong yang dilakukan mahasiswa diperoleh
nilai sebesar 97,89% yang termasuk dalam kategori “Sangat baik”, dan meningkat
sebesar 5.41% apabila apabila dibandingkan dengan penilaian mahasiswa pada uji
coba skala kecil, yang apabila dirata-rata antara penilaian para ahli dan
mahasiswa adalah 97,83% naik 4.93% dibanding uji coba skala kecil.
Berdasarkan data hasil pelaksanaan
uji coba produk skala besar dan saran dari para ahli dan mahasiswa, maka
langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan revisi produk,
sebelum produk olahraga permainan badpingpong diperkenalkan kepada seruruh
civitas akademika Universitas Musamus dan masyarakat umum. Saran yang diperoleh adalah bahwa
dikarenakan bola tenis meja yang berwarna kuning tidak dijual di semua toko olahraga,
maka disarankan agar salah satu peraturan olahraga permainan badpingpong yang
mengharuskan menggunakan bola berwarna kuning diubah menjadi diperbolehkan menggunakan bola selain warna kuning,
asalkan berwarna kontras dengan lantai dan mudah dilihat
oleh pemain.
SIMPULAN
Hasil akhir penelitian pengembangan ini
adalah terciptanya sebuah olahraga permainan baru yang bernama badpingpong,
yaitu suatu olahraga permainan yang berusaha mengabungkan cabang olahraga
bulutangkis dengan tenis meja atau sering dikenal dengan badminton dan
pingpong. Olahraga permainan badpingpong diciptakan sebagai salah satu olahraga
alternatif untuk memperkenalkan cabang olahraga net/wall games kepada mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani,
Fakultas Kekuruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Musamus Merauke yang
terletak di Provinsi Papua.
Pada akhir tahap
penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa olahraga
permainan badpingpong, memiliki kualitas yang “Sangat Baik” untuk
dimainkan oleh seluruh civitas akademika Universitas Musamus pada khususnya,
dan masyarakat Kabupaten Merauke pada umumnnya.
Hal tersebut dibuktikan dengan diperolehnya rata-rata persentase skor penilaian
kualitas sebesar 97.83%, yaitu rata-rata dari penilaian para ahli sebesar 97,78%
dan penilaian mahasiswa jurusan pendidikan jasmani sebesar 97,89%.
DAFTAR
PUSTAKA
Agus,
P. 2017. Persepsi Guru Pendidikan Jasmani Terhadap Model Teaching Games For
Understanding (TGFU). Journal of Physical Education, Sport, Health and
Recreation, 1(2), pp 89-85
Kementrian
Pemuda dan Olahraga. (2010). Penyajian Data dan Informasi: “Statistik
Keolahragaan Tahun 2010”. [Online] Tersedia:
http://www.kemenpora.go.id/menpora/statistikkeolahragaan2010.pdf [2 Desember
2017]
Mardapi,
D. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta: Mitra
Cendikia Press.
Saharuddin,
I. 2017. Profil Cabang Olahraga Unggulan Papua (Studi Deskriptif Berdasarkan
Perolehan Medali). Journal Of Sport Science and Education (JOSSAE), 2(1),
pp.30-37.
Sugiyono
.2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
0 komentar:
Posting Komentar