BAB
I
PENDAHULUAN
A. Analisis
Situasi
Pulau
Papua masuk dalam wilayah Indonesia timur. Akses yang ada di pulau Papua sangat
berbeda dengan wilayah Indonesia lainya. Walaupun jumlah penduduknya yang tidak
begitu banyak dibandingkan dengan wilayah Indonesia barat, pulau Papua
mempunyai keadaan khusus. Contoh dalam bidang ekonomi yang tidak asing di
Indonesia timur adalah mahalnya barang dikarenakan semua masih bergantung pada
pabrik yang ada dipulau jawa. Bidang pendidikan dapat dipastikan bahwa
keadaanya masih minim dari hegemoni kemerdekaan setiap warga negaranya untuk
mengenyam pendidikan.
Kabupaten
Merauke merupakan bagian dari wilayah Papua. Keberadaan suku asli papua yang
ada di kabupaten Merauke sangat beragam. Kebanyakan dari kehidupan penduduk
asli masih mengikuti pola suku pengembara, hidup dikawasan hutan dan tidak
mempunyai tempat tinggal yang tetap. Pola kehidupan suku yang ada di kabupaten
Merauke tersebut mempengaruhi kualitas pendidikan serta cara belajar disekolah.
Khusus pada mata pelajaran pendidikan jasmani proses bembelajaran berjalan
dengan sekedarnya.
Sekolah Satu Atap Wasur adalah salah satu lembaga
pendidikan yang berada di Kabupaten Merauke, dan berupaya untuk
menyelenggarakan pendidikan secara formal dan non formal bagi anak-anak penduduk
suku marind dan non marind di lingkungan hutan lindung Wasur. Sekolah Satu Atap
Wasur berada beralamat di Jl. Trans Irian Wasur, RT: 02 RW: 01, Kelurahan:
Rimbajaya, Kecamatan: Merauke, Kabupaten: Merauke, Provinsi: Papua.
Siswa Sekolah Satu Atap Wasur berjumlah 479 orang,
dangan jumlah guru sebanyak 23 orang, dan pegawai sebanyak 4 orang. Sebagian
besar siswa tinggal di asrama yang telah disediakan oleh sekolah, sehingga
kegiatan pembelajarannya berjalan baik dan hanya sedikit siswa yang terlambat datang
ke sekolah karena harus membantu orang tua berburu di hutan atau menanam
tanaman di lading.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hari
Amirullah Rachman (2014: 41) diperoleh salah satu kesimpulan bahwa saat ini
masih banyak instruktur, guru, ataupun pula orang tua yang tidak memahami
bagaimana mengarahkan pembinaan olahraga bagi anak usia dini dengan benar.
Pernyataan tersebut didukung berdasar
observasi lapangan Sekolah Satu Atap Wasur yang menunjukkan
bahwa: Pertama bahwa jumlah anak yang benar-benar
aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah tergolong sedikit,
dikarenakan telah terlalu lelah membantu kerja orang tua di rumah dan di hutan.
Kedua diperolah informasi bahwa dalam
proses pembelajaran pendidikan jasmani, guru pendidikan jasmani mengalami kesulitan mengembangkan kegiatan pembelajaran
karena terbatasnya pengetahuan dan terbatasnya sarana prasarana. Kesulitan lain yang dihadapi guru disebabkan oleh
kurangnya pemahaman dari guru mengenai aktivitas jasmani itu sendiri. Guru masih
beranggapan bahwa aktivitas jasmani identik dengan aktivitas fisik
disekolah dengan aktivitas olahraga
sehingga aktivitas jasmani yang diberikan bersifat menoton dan kurang
bervariasi.
B.
Permasalahan
Mitra
Permasalahan
yang ada di lapangan yang diungkapkan oleh guru pengajar Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak Satap Wasur
adalah belum tahu dan belum berani memberikan materi khususnya fisik yang
sesuai untuk anak usia Sekolah Dasar dan
Taman Kanak-Kanak. Permasalahan tersebut menyebabkan pertumbuhan
dan perkembangan gerak anak kurang berkembang sehingga berimbas pada tingginnya
tingkat obesitas dan juga lack of activity atau kekurangan gerak siswa Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak Satap Wasur.
Berdasarkan
hasil penelaahan diperoleh pula kesimpulan bahwa lambatnya pertumbuhan dan
perkembangan gerak siswa Sekolah Dasar dan Taman
Kanak-Kanak Satap Wasur juga disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
kurangnya waktu bermain anak, kemudian lahan bermain atau ruang terbuka yang
semakin sempit. Dalam rangka mendapatkan tubuh anak yang ideal, seharusnya anak
memiliki proporsi aktivitas fisik yang sesuai dengan kebutuhan dan disesuaikan
dengan asupan makanan dan juga berat badan yang dimiliki anak. kegiatan
pelatihan ini tidak terlepas dengan peta jalan pengabdi. Berikut adalah peta
jalan untuk mengembangkan atau meningkatkan prestasi belajar anak-anak di
Kabupaten Merauke yang dimiliki oleh pengabdi.
BAB
II
SOLUSI
DAN TARGET LUARAN
A. Solusi
yang Ditawarkan
Solusi
yang ditawarkan oleh tim pengabdi adalah pemberian materi atau pemahaman
terhadap guru di Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak
Satap Wasur sebagaimana memberikan materi fisik pada anak usia dini dan
juga bentuk gerakan atau materi yang bisa dipakai untuk latihan anak usia dini.
Hasil yang diharapkan adalah guru di Sekolah Dasar
dan Taman Kanak-Kanak Satap Wasur mampu memberikan materi perkembangan
motorik yang sesuai dosisnya bagi anak usia dini. Manfaat yang diharapkan
adalah siswa mampu mengoptimalkan perkembangan motorik sesuai dengan kebutuhan
usianya. Berikut adalah beberapa komponen fisik yang bisa digunakan untuk
mengatasi masalah-masalah yang ada pada anak SD dan TK
Satap Wasur, dengan tujuan untuk merangsang kemampuan motorik anak,
diantaranya:
1. Latihan
Strength untuk Anak
Manfaat
latihan kekuatan tidak hanya menawarkan banyak keuntungan dibandingkan jenis
lain dari olahraga; itu juga menarik bagi preferensi kegiatan anak-anak untuk
alternatif singkat gerakan tinggi usaha dengan waktu yang lebih lama
istirahat/pemulihannya. Latihan kekuatan juga menyediakan penguatan visual,
karena atlet muda dapat dengan mudah melihat berapa banyak berat badan mereka
mengangkat dan berapa banyak kemajuan yang telah mereka buat.
Salah
satu fitur terbaik dari latihan kekuatan pemuda adalah tingkat keberhasilan
yang kelebihan berat badan anak laki-laki dan perempuan pengalaman. Tidak
seperti kebanyakan kegiatan atletik (misalnya: berlari, melompat, sepak bola
dan basket), di mana berat badan ekstra tidak diinginkan, latihan kekuatan
sebenarnya nikmat pemuda yang lebih besar dan memberi mereka rasa sangat
dibutuhkan prestasi fisik. Karena jumlah berat terangkat secara positif
berhubungan dengan berat badan, anak-anak yang lebih berat biasanya dapat
melatih dengan beban lebih berat daripada rekan-rekan mereka yang lebih ringan.
Berikut adalah beberapa alasan kuat mengapa lebih masuk akal latihan ketahanan
manfaat anak. Menghilangkan mitos dan kesalahpahaman tentang pandangan latihan
fisik bagi anak di masyarakat. Sayangnya, banyak orang keliru percaya bahwa
latihan kekuatan adalah kegiatan yang tidak pantas dan tidak aman untuk anak
muda. Secara konseptual, ini tidak masuk akal. Jika latihan kekuatan aman dan
efektif untuk klien lemah tua Anda, itu lebih baik bagi orang-orang muda yang
sehat dengan kapasitas gerakan penuh dan banyak energi.
Memang,
tidak ada cedera serius yang pernah dilaporkan dalam studi prospektif pada
latihan kekuatan pemuda. Tidak hanya kekuatan pelatihan aman untuk anak-anak,
tapi itu benar-benar dapat membantu mengurangi jumlah cedera yang mereka
mempertahankan selama kegiatan fisik lainnya. Menurut American College of
Sports Medicine (ACSM), 50 persen dari cedera olahraga preadolescent dapat
dicegah, sebagian besar, dengan mendaftarkan anak-anak dalam kekuatan pemuda
dan program pengkondisian (ACSM, l993: 45). Di depan lebih anekdot, kami telah
melakukan secara pribadi kelas pelatihan kekuatan reguler bagi anak-anak
berusia 6 sampai 12 tahun selama 17 tahun terakhir tanpa mengalami cedera
tunggal.
Beberapa
dari Anda mungkin pernah mendengar bahwa latihan kekuatan dapat merusak
perkembangan tulang pada anak-anak, tapi ini belum pernah dibuktikan. Sekali
lagi, bertentangan dengan pendapat umum, latihan kekuatan telah terbukti meningkatkan
pertumbuhan tulang pada anak-anak. Dalam sebuah studi 10 bulan yang melibatkan
9 anak perempuan 10 tahun, kepadatan mineral tulang meningkat sekitar 6,2
persen pada mereka yang dilakukan baik kekuatan dan latihan aerobik,
dibandingkan dengan sekitar 1,4 persen pada mereka yang tidak kuat kereta api
(Morris et al, 1977: 34).
2.
Latihan Speed untuk Anak
Agility,
seperti yang didefinisikan oleh National Strength and Conditioning Association,
adalah kemampuan untuk mengubah arah dan mendapatkan kecepatan tanpa kehilangan
kontrol motor. Hal ini secara langsung berkaitan dengan kecepatan, keseimbangan
dan koordinasi keterampilan. Anakanak mengembangkan kecepatan dan kelincahan
pada usia dini, ketika mereka mengejar teman-teman mereka atau hewan peliharaan
keluarga mereka di sekitar halaman. Kecepatan dan kelincahan program pelatihan
anak-anak harus dikembangkan secara bertahap sesuai dengan usia. National
Strength and Conditioning Association spesialis olahraga menunjukkan
bahwa anak-anak antara usia 5 dan 8 harus terkena berbagai pola gerakan, yang
meliputi lengan dan kaki gerakan yang dilakukan dari posisi stasioner, melompat
bergerak dan latihan yang mempromosikan kesadaran spasial.
Kelincahan
dan kecepatan memerlukan repertoar apa pengkondisian pelatih Vern Gambetta
panggilan "kemampuan koordinatif." Dia menguraikan kemampuan ini
dalam sebuah artikel di situs Brian Mac Olahraga Pelatih. Keseimbangan adalah
penting untuk kelincahan. Beberapa anak pertama mengalami hukum keseimbangan
pada jungkat-jungkit, ketika kedua pasangan mengangkat kaki mereka dan
menyeimbangkan papan di titik tengahnya. Orientasi spasial, kadang-kadang
disebut proprioception, dikembangkan melalui permainan seperti pin ekor pada
keledai. Kemampuan untuk bereaksi terhadap visual, auditori, dan kinestetik,
atau taktil, isyarat merupakan aspek penting dari kelincahan. Game seperti tag
dan permainan yang membutuhkan anak untuk merespon peluit meningkatkan
kemampuan ini. Mengakhiri sebuah isyarat pendengaran, yang terjadi dalam
permainan seperti kursi musik, juga menyediakan pelatihan yang efektif.
Anak-anak mengembangkan rhythmicity dan sinkronisasi gerakan dengan memainkan
tangan bertepuk tangan game dan bernyanyi dan menari permainan.
3.
Latihan Endurance untuk Anak
Daya
tahan melibatkan kemampuan otot tubuh untuk terus berfungsi selama periode
waktu yang berkelanjutan. Ketahanan memiliki dua komponen utama, aerobik dan
anaerobik. Kegiatan aerobik adalah yang mana tubuh memiliki waktu untuk memasok
energi melalui darah dan oksigen ke otot-otot bekerja. Kegiatan anaerobik
melibatkan otot tubuh bekerja dengan membatasi energi mereka disimpan tanpa
pengisian. Contoh anaerobik adalah sprint pendek dalam permainan olahraga atau
peristiwa individu hingga 90 detik. Antara 90 detik dan 3 menit itu adalah
kombinasi dari kedua anaerobik dan aerobik. Semakin lama sprint, permainan,
semakin tubuh bergerak kekuasaan aerobik. Tubuh dapat dilatih untuk mentolerir
jangka waktu latihan aerobik (lintas Negara berjalan, triathlon). Tubuh dapat
dilatih untuk menjadi lebih efisien dalam latihan anaerobik tapi garis waktu 90
detik tidak dapat terlalu diperpanjang.
B. Jenis
Luaran
Program
PPM dengan Pelatihan “Kids Strength, Speed And Endurance Training” Untuk Menstimulasi
Perkembangan Motorik Anak Bagi
Guru SD dan TK
Satap Wasur ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan pengetahuan
dan kemampuan dalam memberikan materi kondisi fisik bagi anak usia dini,
materi yang disajikan sangat bermanfaat sekali terutama hal-hal yang
praktis dalam pemecahan masalah atau kasus pada kemampuan motorik anak
di lapangan. Sehingga pengetahuan dan wawasan tentang “Kids Strength,
Speed, and Endurance Training” untuk Menstimulasi Perkembangan
Motorik Anak dapat tersampaikan dengan baik.
Secara teori guru akan diberikan pemahaman secara menyeluruh atau
komprehansif tentang konsep apa itu komponen fisik yang penting bagi anak usia
dini, kemudian pada prakteknya guru mampu menyusun materi yang tepat untuk
melatih kemampuan fisik siswanya.
BAB
III
METODE
PELAKSANAAN
Metode kegiatan
yang akan dilakukan adalah berupa pelatihan yang berisi ceramah penyampaian
materi, diskusi, dan praktek. Pendekatan ceramah dan diskusi ini diharapkan
mampu memberikan pemahaman konsep dan menggali secara mendalam masalah-masalah
yang ada di lapangan demikian juga solusi yang akan ditawarkan secara
langsung dapat dipecahkan bersama. Melalui pelatihan diharapkan adalah guru di Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak Satap Wasur
mampu memberikan materi perkembangan motorik yang sesuai dosisnya bagi anak
usia dini, sehingga siswa mampu mengoptimalkan perkembangan motorik sesuai
dengan kebutuhan usianya.
Masalah utama yang ada di lapangan, yaitu guru di
Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak Satap Wasur kesulitan dalam
memberikan materi fisik bagi siswanya. Sehingga solusi yang diberikan
pengabdi adalah memberikan pemahaman baik secara teori maupun praktek tentang
bagaimana melatih fisik khususnya bagi anak usia dini. Secara teori guru akan
diberikan pemahaman secara menyeluruh atau komprehansif tentang konsep apa
itu komponen fisik yang penting bagi anak usia dini, kemudian pada
prakteknya guru mampu menyusun materi yang tepat untuk melatih kemampuan
fisik siswanya.
Evaluasi akan dilakukan 2 kali yaitu pretets dan
juga posttest, dimana akan disusun soal terkait materi kondisi
fisik dasar bagi anak usia dini. Pretest digunakan untuk melihat
pemahaman awal guru terhadap konsep fisik bagi anak usia dini, dan posttest
untuk melihat hasil peningkatan pemahaman guru terhadap materi yang sudah diberikan
oleh tim pengabdi baik secara teori maupun praktek. Indikator ketercapaian yang
diharapkan adalah semua guru diharapkan lolos passing grade yang telah
ditentukan oleh tim pengabdi terkait materi. Instrumen yang akan digunakan
untuk melihat keberhasilan pengabdian yaitu menggunakan tes butir soal.
Untuk materi pelatihan run downnya yaitu:
Tabel
1. Run
Down Kegiatan Pelatihan
Hari,
Tanggal
|
Jam
|
Materi
|
Pemateri
|
Moderator
|
Sabtu, 5 November 2016
|
07.00 – 07.30
|
Daftar Ulang
Peserta
|
Panitia
|
|
07.00
– 08.00
|
Sambutan
|
Kepala Sekolah SD dan TK Satap Wasur
|
Syamsudin, S.Pd., M.Pd.
|
|
08.00
– 08.30
|
Pretest
|
|||
08.30
– 10.30
|
Materi 1:
“Endurance for
Kids”
|
Carolus Wasa, S.Pd., M.Or
|
Syamsudin, S.Pd., M.Pd.
|
|
10.30
– 12.30
|
Materi 2:
“Speed for
Kids”
|
Afif Khoirul Hidayat., S.Pd., M.Or.
|
Syamsudin, S.Pd., M.Pd.
|
|
Minggu, 6 November 2016
|
08.00 – 10.00
|
Materi 3:
“Strength for
Kids”
|
Adi Sumarsono., S.Pd., M.Pd.
|
Syamsudin, S.Pd., M.Pd.
|
10.00 – 12.30
|
Praktek “Kids
Strength,
Speed
and
Endurance”
|
Tim
|
Syamsudin, S.Pd., M.Pd.
|
|
12.30 – 13.00
|
Posttest
|
|||
Jumlah
|
20
jp
|
Ket: 1 JP = 40
menit
Adapun pembagian
pematerinya sebagai berikut:
a.
Materi Strength for kids atau
latihan kekuatan untuk anak disampaikan oleh: Adi Sumarsono., S.Pd., M.Pd.
b.
Materi Speed for kids atau latihan
kecepatan untuk anak disampaikan oleh: Afif
Khoirul Hidayat., S.Pd., M.Or.
c.
Materi Endurance for kids atau
latihan daya tahan untuk anak disampaikan oleh: Carolus Wasa, S.Pd., M.Or
d.
Materi Praktek latihan kekuatan, daya
tahan, dan kecepatan disampaikan oleh:Tim Pemateri, yaitu: Carolus Wasa, S.Pd., M.Or, Afif Khoirul
Hidayat., S.Pd., M.Or. dan Adi Sumarsono., S.Pd., M.Pd.
Langkah-langkah kegiatannya adalah penyaji memaparkan
materi dan kajiannnya dilanjutkan diskusi, dialog, tanya jawab dan praktek di
lapangan. Pada saat aplikasi di lapangan setiap peserta diwajibkan mengikuti
kegiatan secara langsung dan diadakan simulasi untuk mengetahui kemampuan
peserta dalam mengikuti kegiatan ini, sehingga setiap peserta dapat mengetahui
kemampuannya dan nilai yang di dapat sebagai hasil akhir dari proses pelatihan
yang diikutinya.
BAB
IV
PELAKSANAAN
KEGIATAN
A. Peserta Kegiatan
Peserta yang mengikuti kegiatan Pelatihan “Kids
Strength, Speed And Endurance Training” Untuk Menstimulasi Perkembangan
Motorik Anak Bagi
Guru SD dan TK
Satap Wasur adalah guru tetap PNS dan non PNS Satap Wasur. Adapun jumlah
peserta yang diundang adalah sebanyak 39 orang guru. Secara detail dapat
dilihat pada tabel berikut: Sergius Womsiwor, M.Pd, Aloysius Zoo, S.Sos,
Evarista Ohoilulin, S.Pd, Yustina Rosadarmi, S.Pd, Thom D.D. Meaturwey, S.Pd,
Sugiyono, S.Si, Tukino, S.Pd, Dina Ganti, S.Pd, Wahyu W.E. Saputro, S.Pd,
Mahendra Shirita P. S.Pd, Ma’rifatun Nurul Laila, S.Pd, Terdi Rombe Limbong,
S.E, Semuel N., S.Pd, Maman Sujiman S., S.Sos, Dance Rante, S.Sos, Yunus Gagermatahi,
S.PAK, Tiambum Silalahi, BA., Marwati, Mervin R. I. Kapressy, S.Pd, Nur
Robingati, S.Pd, Klementina Rahalus, S.Pd, Polikarpus Boli, S.Pd, Irja, S.Pd,
Ika Puji Fitriyani, S.Pd, Samuel Walupy, Kristopol Teurupun, Heni Sriwahyuni,
Erna Fatmawati, Fery Chrismanto, Candra Kurniawan, Esau Sanabuky, Rachmat
Susilo, S.Kom, Alexander Womsiwor, S.Sos, Bawu Mirawati, Elisabeth Okateng,
Lilis Nurinah, Dohara Situmorang, Vera Bivak, Sarah Bivak
B. Tempat Kegiatan
Tempat kegiatan Pelatihan “Kids Strength, Speed And Endurance Training”
Untuk Menstimulasi Perkembangan Motorik Anak Bagi Guru
SD dan TK Satap Wasur adalah di Aula Sekolah
Satu Atap Wasur yang beralamatkan di Jl. Trans Irian Wasur, RT: 02 RW: 01,
Kelurahan: Rimbajaya, Kecamatan: Merauke, Kabupaten: Merauke, Provinsi: Papua.
C. Organisasi Pelaksana Kegiatan
Tim pelaksana Pelatihan “Kids Strength, Speed And Endurance Training”
Untuk Menstimulasi Perkembangan Motorik Anak Bagi Guru
SD dan TK Satap Wasur adalah sebagai berikut:
1.
Ketua Tim
1
|
Nama Lengkap
|
Carolus Wasa, S.Pd., M.Or
|
2
|
Jenis Kelamin
|
Laki-Laki
|
3
|
Jabatan Fungsional
|
-
|
4
|
NIK
|
-
|
5
|
NIDN
|
-
|
6
|
Tempat dan Tanggal lahir
|
Merauke 20-09-1987
|
7
|
E-mail
|
Carolus_wasa@yahoo.com
|
8
|
Nomor HP
|
085342818317
|
9
|
Alamat Kantor
|
Jl. Kamizaun Moppah Lama Merauke
|
10
|
Nomor Telepon/Faks
|
|
11
|
Lulusan yang Telah Dihasilkan
|
Ujian Skripsi 25 Mahasiswa
|
13
|
Mata Kuliah yang Diampu
|
Biomekanika
|
Perkembangan
peserta didik
|
||
Tenis
meja
|
||
Soft
ball
|
||
|
2.
Anggota 1
1
|
Nama
Lengkap
|
Afif
Khoirul Hidayat, S.Pd., M.Or.
|
2
|
Jenis
Kelamin
|
Laki-Laki
|
3
|
Jabatan
Fungsional
|
Dosen
Pemula
|
4
|
NIK
|
19902011268
|
5
|
NIDN
|
0009119001
|
6
|
Tempat
dan Tanggal lahir
|
Bantul,
9 November 1990
|
7
|
E-mail
|
|
8
|
Nomor
HP
|
08562870594
|
9
|
Alamat
Kantor
|
Universitas
Musamus Merauke, Jalan. Kamizaun Mopah Lama Merauke 99600
|
10
|
Nomor
Telepon/Faks
|
08562870594
/ -
|
11
|
Lulusan
yang Telah Dihasilkan
|
S-1 =
8 Orang
|
13
|
Mata
Kuliah yang Diampu
|
Metodologi
Penelitian
|
Statistik
Pendidikan Olahraga
|
||
Penelitian
Tindakan Kelas
|
||
Kepemimpinan
Keolahragaan
|
||
Massage
|
3.
Anggota 2
1.
|
Nama
Lengkap
|
Adi
Sumarsono, S.Pd.,M.Pd.
|
2.
|
Jenis
Kelamin
|
Laki-Laki
|
3.
|
Jabatan
Fungsional
|
Dosen
Pemula
|
4.
|
NIK
|
19822011211
|
5.
|
NIDN
|
-
|
6.
|
Tempat
dan Tanggal lahir
|
Ponorogo,
1 Juni 1982
|
7.
|
E-mail
|
|
8.
|
Nomor
HP
|
081240640320
|
9.
|
Alamat
Kantor
|
Universitas
Musamus Merauke, Jalan. Kamizaun Mopah Lama Merauke 99600
|
10
|
Nomor
Telepon/Faks
|
08562870594
/ -
|
11
|
Lulusan
yang Telah Dihasilkan
|
S-1 =
30 Orang
|
13
|
Mata
Kuliah yang Diampu
|
Ilmu Gizi
|
T/P Tenis Meja
|
||
T/P Senam Dasar
|
||
T/P Senam lanjutan
|
||
T/P Pencak Silat
|
||
T/P Tenis Lapangan
|
||
Psikologi Olahraga
|
||
PPL
|
||
T/P Olahraga Rekreasi
|
D. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan PPM dilkukan
dengan tahapan 1) tahap persiapan yang meliputi persiapan awal/teknis,
persiapan materi dan persiapan pelaksanaan, 2) tahap pelaksanaan dan 3) tahap
evaluasi dan pelaporan.
1.
Tahap
pelaksanaan
Dibagi menjadi dua hari,
pada hari pertama untuk teori dan hari ke dua untuk teori dan praktik. Materi
teori meliputi Materi 1: “Endurance for Kids”,
Materi 2: “Speed for Kids”, Materi 3: “Strength for Kids”,
Praktek “Kids Strength, Speed and
Endurance”. Langkah-langkah
kegiatannya adalah penyaji memaparkan materi dan kajiannnya dilanjutkan
diskusi, dialog, tanya jawab dan praktek di lapangan. Pada saat aplikasi di
lapangan setiap peserta diwajibkan mengikuti kegiatan secara langsung dan
diadakan simulasi untuk mengetahui kemampuan peserta dalam mengikuti kegiatan
ini, sehingga setiap peserta dapat mengetahui kemampuannya dan nilai yang di
dapat sebagai hasil akhir dari proses pelatihan yang diikutinya.
2.
Tahapan
Evaluasi
Pada tahapan ini yang
dilakukan adalah mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan. Tahap evaluasi
melibatkan tim pengabdian pada masyarakat, peserta dan pengurus Persatuan Guru
Pendidikan Jasmani Kabupaten Meauke.
BAB
V
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Kegiatan pengabdian pada
masyarakat tentang Pelatihan “Kids Strength, Speed And Endurance Training”
Untuk Menstimulasi Perkembangan Motorik
Anak Bagi Guru
SD dan TK Satap Wasur dapat terlaksana dengan baik. Pelaksanaan ini dapat berjalan dengan
baik dan lancer berkat kerjasama dengan guru-guru SD dan TK Satap Wasur
Kabupaten Merauke. Pada saat pelatihan berlangsung peserta aktif antusias dan
interaktif. Pelaihan berlangsung dengan menyenangkan dengan suasana kondusif.
Peserta senang dengan adanya kegiatan ini, sebagai sarana utuk saling tukar
informasi.
B. Saran
Saran yang dapat dilakukan
untuk pengabdian pada masyarakat tentang Pelatihan “Kids Strength, Speed And Endurance Training”
Untuk Menstimulasi Perkembangan Motorik
Anak Bagi Guru
SD dan TK Satap Wasur, selanjutnya adalah:
1.
Kerjasama
dapat ditingkatkan dengan bentuk yang lain.
2.
Diberikan
materi berupa CD, karena peserta lebih menyukai dalam bentuk CD termasuk
animasi atai lainya untuk mempermudah pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
American College
of Sports Medicine (ACSM). (1993). The
prevention of sport injuries of children and adolescents. Medicine
& Science in Sports & Exercise, 25 (8, Supplement), 1-7.
Morris, F.L., et
al. (1997). Prospective ten-month
exercise intervention in premenarcheal girls: positive effects on bone and lean
mass. Journal of Bone and
Mineral Research, 12 (9), 1453-62.
Wayne Westcott and
Avery Faigenbaum. (2003). Strength
Training for Kids. IDEA Health & Fitness Inc. E-journal.
Westcott, W., et
al. (1995). School-based conditioning
programs for physically unfit children.
Journal of Strength and Conditioning, 17, 5-9.
Westcott, W.,
& Guy, J. (1996). A physical
evolution: Sedentary adults see marked improvements in as little as two days a
week. IDEA Today, 14 (9), 58-65
0 komentar:
Posting Komentar