21
Mei

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME DARI CLARK LEONARD HULL



A.    Latar Belakang
Tolak ukur kemajuan suatu bangsa dapat dilihat berdasarkan tingkat pendidikannya. Pendidikan merupakan kunci utama majunya suatu bangsa, dengan pendidikan yang baik mampu dihasilkan sumber daya manusia yang unggul dan dapat menjawab tantangan zaman. Keberhasialan pendidikan suatu bangsa dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah proses belajar dan mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru di sekolah, dengan  kualitas  belajar dan mengajar yang baik, dapat dihasilkan individu yang memiliki tingkat pengetahuan, kepribadian dan keterampilan yang baik, sehingga pada akhirnya akan berimbas pada semakin baik dan meningkatnya kualitas suatu bangsa.
Menurut Baharuddin (2007: 13) Belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian, sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu, memehami, mengerti, dan dapat menentukan apa yang seharusnya dilaksanakan dan apa yang seharunnya tidak dilaksanakan. Dengan belajar, manusia dapat memahami arti dari kehidupan, sehingga bila manusia melakukan kegiatan belajar secara terus menerus, maka ia akan menjadi semakin mengerti akan pentingnya meningkatkan kualitas kehidupnya. Belajar merupakan suatu kegiatan yang sangat mempengaruhi masa depan seseorang, dengan belajar seseorang dapat memutuskan apa yang akan dilakukan dan apa yang tidak akan dilakukan pada masa depan.
Menurut Waluyo Adi (2000:1) Belajar sering diberi batasan yang berbeda-beda tergantung sudut pandangnya. Batasan-batasan tentang belajar tersebut pada akhirnya melahirkan aliran-aliran teori belajar, yaitu teori belajar behaviorisme, teori belajar kognitivisme, teori belajar humanisme dan teori belajar sibernetik. Menurut teori belajar behaviorisme belajar merupakan perubahan perilaku berdasarkan stimulus-respons. Teori belajar kognitivisme beranggapan bahwa belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman sehingga tidak semata-mata perubahan perilaku namun melalui proses berfikir. teori belajar humanisme beranggapan bahwa belajar merupakan kegiatan memanusiakan manusia dan teori belajar sibernetik beranggapan bahwa belajar merupakan pengolahan informasi.
Peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah merupakan salah satu hal yang sangat penting. Semakin baik mutu penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan di sekolah, maka akan semakin baik pula proses pentransferan ilmu dan hasil dari proses pembelajaran tersebut. Proses penyelenggaraan pendidikan jasmani yang baik adalah proses pembelajaran yang didalammnya berusaha mengedepankan dan meningkatkaan kemampuan afektif, psikomotorik dan kognitif siswanya, sehingga ada keseimbangan perkembangan yang diperolah siswanya.
Terdapat berbagai cara untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah, salah satunya adalah dengan penerapan teori belajar behaviorisme dalam proses pembelajarannya. Aliran behaviorisme merupakan salah satu aliran teori pembelajaran dengan pendekatan modifikasi perilaku. Tokoh-Tokoh aliran behaviorisme antara lain adalah John B Waston, Ivan Petrovich Pavlov, Edward Lee Thorndike, Clark Leonard Hull, Edwin Ray Gutrie, Bhrrhus Frederick Skinner. Setiap tokoh dalam aliran behaviorisme, beranggapan bahwa dalam pembelajaran yang terpenting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons, namun masing-masing tokoh tersebut membahas dan menjabarkan teori behaviorisme dengan karakteristik tertentu.

B.     Batasan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mutu suatu pendidikan dapat ditunjang dengan proses belajar yang baik. Terdapat beberapa macam teori belajar yang ada saat ini, yang semuanya memiliki satu tujuan, yaitu meningkatkan mutu pendidikan suatu bangsa. Makalah ini akan membahas teori belajar dalam dunia pendidikan, namun hanya terbatas pada teori belajar behaviorisme yang dikemukakan oleh Clark Leonard Hull.

C.    Teori Belajar Behaviorisme
David Johnson (1979: 8) Learning is a changes within the student that is brought about by the instruction. Only changes that are due to experience are called learning. Belajar merupakan proses menuju perubahan, perubahan terjadi karena adanya sebuah instruksi atau pengalaman. Instruksi dapat berupa instruksi dari guru atau pembimbing, sedangkan pengalaman dapat berupa kejadian yang dialami oleh individu, baik itu berupa kejadian yang bersifat positif maupun negatif.
Asri Budiningsih (2002: 17) mengatakan bahwa hal yang terpenting dalam belajar adalah stimulus dan respons. Stimulus adalah apa saja yang diberikan oleh guru atau pembimbing belajar kepada siswa atau peserta didiknya, contoh: alat peraga, video pembelajaran, daftar kegiatan yang harus dilakukan siswa dan lain sebagainya. Pada intinya stimulus merupakan suatu bentuk rangsangan yang diberikan kepada siswa atau peserta didik dalam rangka membentu proses belajar yang sedang dilalui oleh peserta didik. Sedangkan respons adalah reaksi hasil dari pemberian stimulus atau respons yang sebelumnya diberikan oleh guru atau pembimbing belajar. Respons dapat berupa produk atau nilai yang diperoleh siswa dalam sustu proses pembelajaran.
Menurut Waluyo Adi (2000: 6), bahwa dalam teori behaviorisme disebutkan manusia sangat dipengaruhi oleh pristiwa-pristiwa di dalam lingkungannya, peristiwa tersebut akan menjadi sebuah pengalaman yang akan berpengaruh pada perubahan perilaku manusia tersebut. 
Berdasarkan pemaparan tentang definisi mengenai teori belajar behaviorisme di atas dapat dijelaskan bahwa, dalam kegiatan belajar dan mengajar di sekolah yang menerapkan teori belajar behaviorisme, stimulus dan respons menupakan dua faktor yang sangat penting. Berdasarkan stimulus yang diberikan kepada peserta didik dan respons yang dilakukan oleh siswa, dapat guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilakukan, hal tersebut dikarenakan hasil pembelajaran atau respons yang dihasilkan dapat dijadikan tolak ukur baik atau buruknya stimulus yang diberikan oleh guru kepada siswanya, selain itu respons yang dihasilkan dalam pembelajaran juga dapat digunakan sebagai alat ukur tingkat kemampuan siswa dalam menguasai materi yang sedang diajarkan, sehingga bila dihasilkan respons yang rendah maka guru hendaknya melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang dijalani, dan segera memperbaiki jika terjadi kesalahan dalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran di sekolah, khususnya pendidikan jasmani stimulus dapat diberikan dengan berbagai cara, diantaranya dengan pertanyaan, perintah, penjelasan, pemberian contoh gerakan suatu cabang olahraga dan lain sebagainya. Pemberian pertanyaan oleh guru kepadanya siswanya dalam pendidikan jasmani di sekolah sangat penting untuk dilakukan, karena dengan pertanyaan siswa akan terangsang untuk melakukan berfikir tentang berbagai hal dalam pendidikan jasmani. Dalam pebelajaran pendidikan jasmani, siswa melakukan aktivitas atau gerakan mengikuti perintah gurunya, sehingga pemberian perintah dalam pebelajaran pendidikan jasmani haruslah jelas dan efektif. Penjelasan dan pemberian contoh suatu cabang olahraga oleh guru pendidikan jasmani kepada siswanya memiliki peranan yang sangat penting didalam menentukan hasil pembelajaran, dengan penjelasan dan pemberian contoh yang baik, diharapkan siswa juga akan dapat meniru garakan yang dijelaskan atau dicontohkan, dan mampu melakukan gerakan sendiri dengan baik.
Respons terhadap stimulus yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, dapat dihasilkan dalam berbagai bentuk, diantaranya yaitu: gerakan dalam berbagai cabang olahraga, produk barang yang berkaitan dengan olahraga, peningkatan kemampuan siswa baik afektif, kognitif maupun psikomotor dan lain sebagainya. Respons yang dihasilkan siswa dalam proses pendidikan jasmani dapat digunakan guru untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menguasai materi yang sedang diajarkan dan tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran yang dilaksanakan.

D.     Biografi Clark Leonard Hull
Menurut artikel yang ditulis Kartika Ningsih (2010: 1) Clark Leonard Hull dilahirkan di Akron, New York pada 24 Mei 1884. Ia dibesarkan di Michigan, dan mendiami satu kelas selama bertahun-tahun. Clark Leonard Hull mempunyai masalah kesehatan di mata, Orang tuanya miskin, dan ia pun pernah menderita polio. Pendidikan yang ditempuhnya beberapa kali terputus karena sakit dan masalah keuangan. Tetapi setelah lulus, dia memenuhi syarat sebagai guru dan menghabiskan banyak waktunya untuk mengajar di sekolah negeri yang kecil di Sickle, Michigan.
Clark Leonard Hull adalah seorang tokoh dari teori belajar behaviorisme. Clark Leonard Hull tertarik dengan teori belajar yang membuat dia menghasilkan beberapa buku yang berhubungan dengan teori belajar, antara lain Mathematico Deductive Theory of Role Learning yang ditulis bersama-sama dengan Hovland, Perkins, dan Fitch. Principles of Behavior and Essentials of Behavior dan buku terakhir yang ditulisnya adalah A Behavior System. Clark Leonard Hull meninggal pada 10 Mei 1952, di New Haven, Connecticut.

E.    Teori Belajar Behaviorisme yang Dikemukakan oleh Clark Leonard Hull dan Penerapanya dalam Pendidikan Jasmani
Menurut Asri Budiningsih (2002: 17) teori belajar yang dikembengkan Clark Leonard Hull menggunakan hubungan antara stimulus dan respons sehingga dapat dimasukkan kedalam kategori teori belajar behaviorisme. Perbedaan teori belajar behaviorisme Clark Leonard Hull dengan teori belajar behaviorisme pada tokoh-tokoh lain adalah terletak pada kentalnya pengaruh teori evolusi yang dikembangkan oleh Charles Darwin pada teori belajar behaviorismenya.
Pada teori belajar behaviorisme Clark Leonard Hull, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga kelangsungan hidup, kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia. Sehingga dalam kenyataanya teori tersebut tidak banyak digunakan dalam kehidupan praktis, namun masih sering dipergunakan dalam berbagai eksperimen di labolatorium (Asri Budiningsih, 2002: 19-20).
Baharuddin (2007: 83-84) menerangkan bahwa dalam teori belajar behaviorisme Clark Leonard Hull stimulus (S) mempengaruhi organisma (O) dan menghasilkan respons (R), respon yang dihasilkan tergantug karakteristik dari stimulus (S) dan organisme (O). Dalam teori belajar behaviorisme Clark Leonard Hull terdapat variable intervening taitu variabel yang dapat mempengaruhi perilaku seperti dorongan, inisiatif, dan kebiasaan. Teori tersebut disebut teori mengurai dorongan (drive reduction theory). Perbedaan teori belajar behaviorisme Clark Leonard Hull dengan teori belajar behaviorisme pada tokoh-tokoh lain adalah bahwa pemenuhan dorongan mempunyai peran yang sangat penting dalam perilaku manusia. Konsep yang sangat penting dalam belajar behaviorisme Clark Leonard Hull adalah Kebutuhan (Need), Dorongan (Drive) dan Perkuatan (Reinforcement)
Kebutuhan merupakan suatu keadaan dimana terjadi penyimpangan pada seseorang atau organisme, dimana penyimpangan tersebut pada umumnya merupakan hal-hal yang digunakan untuk kelangsungan hidupnya. Jika kebutuhan tersebut timbul maka organisme akan bertindak untuk memenuhi kebutuhannya, hal tersebut dinamakan mereduksi kebutuhan dan teori belajar tersebut disebut teori reduksi kebutuhan atau need reduction theory.
Dalam pendidikann jasmani, kebutuhan yang timbul dalam diri siswa akan menyebabkan terbentuknya suatu perilaku yang akan mereduksi kebutuhan secara berangsur-angsur. Stimulus yang dapat menimbulkan respons adalah stimulus yang mengenai saraf sensoris atau reseptor kemudian menimbulkan impuls yang masuk afferent, yaitu saraf gerak dan dapat mengaktifkan otot-otot maskuler. Semakin tinggi kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proses pembelajaran, maka akan semakin kuat pula usaha siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Suatu kebutuhan harus ada dalam diri siswa yang sedang belajar, setiap objek, kejadian, atau situasi dapat mempunyai nilai yang perlu diketahui, apabila hal itu dihubungkan dengan penurunan atau kekurangan pada diri individu tentang pengetahuan akan objek, kejadian, atau situasi maka individu tersebut akan lebih terstimuli untuk melakukan respons. Apabila kebutuhan yang terjadi dalam individu terpenuhi dengan baik maka hubungan antara stimulus dan respons akan semakin menguat.
Dalam teori belajar behaviorisme Clark Leonard Hull, diungkapkan bahwa dorongan biologis merupakan kebutuhan utama seseorang, hal ini sesuai dengan teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin. Berpangkal dari teori tersebut, kemudian dorongan di kembangkan lagi menjadi tidak hanya pemenuhan kebutuhan biologis, namun juga pemenuhan kebutuhan  seperti uang, perhatian, afeksi, apresiasi sosial dan lain sebagainya.
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dorongan dapat dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu dorongan positif dan dorongan negatif. Pemberian semangat dan pujian merupakan contoh dorongan yang bersifat positif, sedangkan kelelahan dan penghentian aktivitas jasmani merupakan contoh dorongan negatif. Dalam proses pendidikan jasmani di sekolah pemberian semangat dan pujian merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh guru, pemberian semangat dan pujian, siswa akan lebih terangsang untuk melakukan aktivitas pendidikan jasmani dengan sungguh-sungguh dan selalu ingin bisa melakukan berbagai gerakan yang dipelajari. Sesuatu yang dapat memperkuat hubungan antara stimulus dengan respons, sangat diperlukan selama proses pembelajaran pendidikan jasmani. Kelelahan yang ditimbulkan karena aktivitas fisik dalam pembelajaran pendidikan jasmani menyababkan respons yang diharapkan dalam pembelajaran menjadi terganggu dan siswa membutuhkan istirahat, sebagai contoh: jika siswa dilatih melakukan lompat jauh secara berulang-ulang, maka suatu ketika siswa akan mencapai titik terjauh, setelah siswa melakukan istirahat maka hasil yang akan dicapai berikutnya akan cenderung lebih baik dari yang pertama.
Menurut B.R Hergenhahn (2008: 143) bahwa “penguatan adalah reduksi dorongan”, berdasarkan kalimat tersebut maka dapat diketahui bahwa ternyata penguatan merupakan bagian dari dorongan, dalam pembelajaran pendidikan jasmani, langkah yang dapat dilakukan setelah melakukan dorongan salah satunya adalah melakukan penguatan. Penguatan dapat ditingkatkan jika respons yang dilakukan terhadap stimulus dapat memuaskan pelaku, seperti contohnya ketika siswa melakukan gerakan smash dalam bolavoli, bila hasil smasannya berhasil maka siswa tersebut menjadi semakin semangat melakukan gerakan smash, bahkan mereka cenderung ingin mencoba garakan smash yang lebih sulit. Berdasarkan contoh tersebut, maka seharusnya guru pendidikan jasmani di sekolah berusaha menyusun RPP yang sekiranya dapat memperoleh suatu hasil respon yang memuaskan siswa.
Kebiasaan juga merupakan sesuatu yang dapat memperkuat hubungan antara stimulus dan respons. Kebiasaan merupakan salah satu konsep Clark Leonard Hull yang penting dalam meningkatkan kemempuan siswa dalam menerima stimulus dan mengolah menjadi respons. Dalam pendidikan jasmani, kebiasaan merupakan suatu hal yang sangat penting terutama untuk siswa baru. Biasanya siswa baru di suatu sekolah masih mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya termasuk mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani, namun seiring berjalannya waku dan dengan pembiasaan yang dikondisikan secara baik oleh guru pendidikan jasmani, siswa menjadi terbiasa menerima materi yang disampaikan di lingkungan yang baru tersebut, sehingga kecepatan penerimaan stimulus dan pelaksanaan respons yang dilakukan siswa menjadi semakin meningkat.
Dari semua teori-teori belajar behaviorisme, teori Clark Leonard Hull terbukti merupakan salah satu teori yang paling provokatif dengan riset-risetnya, khususnya dalam penyelidikan mengenai peranan penguatan didalam penegakan reaksi-reaksi bersyarat atau reaksi terkondisikan. Clark Leonard Hull juga diakui sebagai salah seorang ahli teori belajar behaviorisme yang paling awal berusaha merumuskan teori belajar secara kuat. Prinsip utama dalam teori belajar behaviorisme Clark Leonard Hull adalah bahwa suatu kebutuhan harus ada pada seseorang, sebelum proses belajar itu terjadi dan apa yang dipelajari itu harus diamati oleh orang lain yang lebih tahu, sebagai seseorang yang dapat memuaskan kebutuhannya. Terdapat beberapa hal yang sangat penting dalam proses belajar dari Clark Leonard Hull, yaitu adanya motivation (motivasi intensif) dan drive stimulus reduction (pengurangan stimulus pendorongan).

 E.    Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan tentang teori behaviorisme Clark Leonard Hull di atas, maka dapat disimlulkan bahwa:
1.   Belajar merupakan sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian, salah satu yang membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya adalah karakteristik kemampuan belajarnya. Teori belajar behaviorisme adalah suatu teori belajar dengan rangkaian kegiatan yang terdiri dari stimulus, penguatan dan respons.
2.     Clark Leonard Hull adalah salah satu tokoh pendidikan yang mengembangkan teori belajar behaviorisme. Salah satu perbedaan teori belajar behaviorisme Clark Leonard Hull dengan teori belajar behaviorisme pada tokoh-tokoh lain adalah bahwa pemenuhan dorongan pada teori belajar behaviorisme Clark Leonard Hull memiliki peran yang sangat penting dalam perilaku manusia
3.   Teori belajar behaviorisme yang dikemukakan oleh Clark Leonard Hull memiliki pengaruh yang kental dengan teori evolusi yang dikembangkan oleh Charles Darwin.
Dalam teori belajar behaviorisme yang dikemukakan oleh Clark Leonard Hull penerapan drive reduction theory. Menurut Clark Leonard Hull dalam suatu kelas seharusnya memiliki beberapa  prinsip, yaitu: siswa harus memiliki keinginan untuk belajar, siswa harus mempunyai perhatian, siswa harus aktif dan belajar harus dapat memenuhi kebutuhan siswa.

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger